#46. Kedatangan Papa

96 21 147
                                    

Setelah refreshing dengan menginap di vila selama 3 hari 2 malam, Aresha kembali melakukan tugas utamanya yaitu belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah refreshing dengan menginap di vila selama 3 hari 2 malam, Aresha kembali melakukan tugas utamanya yaitu belajar. SBMPTN memang masih satu bulan lagi, tetapi bukan berarti dirinya bisa berleha-leha sambil menunggu hari-H datang. Tanda merah di hasil pengumuman SNM kemarin sudah menjadi tamparan bagi gadis mungil itu untuk berusaha lebih keras lagi. Berbagai soal kembali dikerjakan, materi-materi pun kembali dibaca dan dicatat. Aresha begitu serius belajar untuk bisa masuk ke Universitas yang dia inginkan.

Tidak hanya belajar di rumah, tetapi Aresha juga belajar bersama dengan Jaemin, Ziva, Candra, dan Tara. Mereka menjadi semakin dekat satu sama lain semenjak jalan-jalan kemarin. Perpustakaan kota, Coffee Cafe, dan rumah Candra merupakan tempat yang paling sering mereka tuju untuk belajar bersama. Arjuna dan Kyla yang sudah lolos SNMPTN pun seringkali ikut membantu Aresha dan yang lainnya belajar. Sedangkan Jeno, lelaki itu kini disibukkan dengan pekerjaan barunya sehingga dia hanya bisa membantu menjelaskan pembahasan soal melalui grup chat yang mereka buat.

Saat ini Jeno bekerja di restoran milik Bu Rosi, temannya Tante Helena. Dia tidak bekerja sebagai petugas yang mencatat pesanan atau mencuci piring, tetapi lelaki itu bekerja sebagai pengantar makanan. Salah satu ciri khas dari restoran Bu Rosi adalah makanannya yang terasa seperti masakan rumah. Banyak pelanggan menyukai hal itu karena merasa sedang makan di rumahnya sendiri. Maka dari itu, tidak heran jika Restoran Bu Rosi ini selalu ramai tiap harinya. Bukan hanya makan di tempat, tapi banyak juga pelanggan yang meminta untuk dibawa pulang. Sampai akhirnya Bu Rosi memutuskan untuk membuat makanannya bisa dipesan antar.

Jeno merupakan salah satu pegawai yang mengantarkan makanan kepada pelanggan. Lelaki itu sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan barunya ini setelah beberapa hari bekerja. Dari siang hingga malam, kegiatannya adalah menyusuri kota menggunakan motor hitamnya sambil membawa makanan untuk pelanggan. Panas matahari, angin kencang yang menerpa, lampu merah di sisi jalan, serta bunyi klakson dari kendaraan lain pun menjadi makanan sehari-hari Jeno. Biarpun begitu, dia tetap menyukai pekerjaan barunya ini.

Pekerjaan Jeno selesai pukul 7 malam, di mana restoran sudah tidak menerima pesan antar lagi. Biasanya lelaki itu ikut membantu membereskan restoran yang sebentar lagi akan tutup, kemudian barulah dia pulang ke rumah Om Darsa. Hari ini Jeno juga melakukan hal yang sama. Lelaki itu sampai di rumah Om Darsa pukul 8 malam setelah ikut membereskan restoran. Ia menyimpan motor hitamnya di garasi, kemudian segera membuka pintu rumah dengan perlahan.

Biasanya ketika ia pulang kerja, ruang tamunya ini selalu kosong. Jia dan Jeya sudah tidur, sementara om dan tantenya berada di ruang keluarga. Namun, hari ini berbeda. Om Darsa dan Tante Helena sedang berada di ruang tamu, mengobrol dengan seseorang yang begitu ia kenal.

Itu adalah Haris, papanya Jeno. Lelaki paruh baya itu datang lagi ke kediaman milik Om Darsa. Jeno yang baru menutup pintu itu tidak sengaja bertukar pandang dengan papanya, kemudian dia segera mengalihkan pandangan ke arah lain. Jujur, lelaki itu malas untuk bertemu dengan papanya sendiri. Entah apa maksud dan tujuan dari papanya, tetapi Jeno yakin itu bukanlah sesuatu yang baik.

My Classmate [Jeno] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang