Hari ini Jeno sudah mulai sekolah lagi. Ia masuk beberapa menit sebelum kelas dimulai dan langsung duduk di bangkunya seolah tidak terjadi apa-apa. Jaemin yang melihat kedatangan teman sebangkunya itu langsung menyapa.
"Akhirnya lo masuk sekolah juga, Jen!" ucap Jaemin sambil menepuk lelaki yang ada di sebelahnya itu. Jeno hanya tersenyum, kemudian menyiapkan alat belajarnya seperti biasa.
Selama pelajaran berlangsung, Jeno hanya menunduk dan berkutat pada buku tulisnya. Dia bahkan tidak berbicara apa pun dan tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas. Padahal biasanya Jeno selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jika guru sedang menerangkan dia selalu memperhatikannya dengan baik, tak jarang Jeno bertanya tentang apa yang baru saja dijelaskan, atau bahkan menjawab soal ketika guru tersebut memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa di kelas.
Namun saat ini, Jeno hanya diam di bangku dan fokus menulis di buku catatannya. Bahkan saat istirahat pertama pun, biasanya ia pergi ke perpustakaan tetapi hari ini tidak. Ia juga tidak mengunjungi kantin saat istirahat kedua, padahal Jaemin sudah mengajaknya pergi ke sana.
Ketiga temannya itu bisa memaklumi perilaku Jeno, pasti lelaki itu masih dalam suasana berkabung. Namun semakin lama mereka semakin khawatir, karena bukan sehari saja Jeno bertingkah seperti ini, tapi sudah berhari-hari!
Setiap hari Jaemin memaksanya pergi ke kantin untuk makan siang, Aresha juga membujuknya untuk belajar bersama di perpustakaan, tapi lelaki itu tetap tidak mau. Dia tidak meninggalkan bangkunya kecuali jika keadaan memaksa, seperti mengumpulkan tugas ke ruang guru, pergi ke toilet, atau ke lapangan saat jam pelajaran olahraga. Diajak mengobrol pun dia hanya membalas singkat atau bahkan tidak membalas sama sekali.
Rasanya Aresha tidak tahan melihat Jeno yang seperti ini. Kemarin-kemarin mungkin usahanya gagal, tapi gadis mungil itu masih memiliki cara lain untuk membujuk Arkana Jeno.
Saat jam istirahat, Aresha memindahkan kursi milik Jaemin ke depan meja Jeno dan duduk di kursi tersebut, sehingga mereka saat ini duduk berhadapan. Ia juga membawa totebag mini yang dia pegang dengan kedua tangannya. Jeno hanya menatap ke arah gadis itu singkat, kemudian melanjutkan kegiatannya yaitu menulis di buku catatannya; seolah tidak peduli dengan apa yang Aresha lakukan.
Gadis mungil itu mengintip apa yang sedang Jeno tulis, dan sedikit lega karena lelaki itu menulis catatan tentang pelajaran, bukan mencoret-coret penuh bukunya dengan gambar dan tulisan yang tidak jelas. Aresha sempat mendengar dari Jaemin bahwa beberapa hari setelah Jeno masuk sekolah, ia sama sekali tidak mendengarkan guru yang mengajar dan malah mencoret-coret buku tulis miliknya. Untunglah saat ini dia sudah kembali seperti biasa.
Aresha mengambil buku tulis yang sedang digunakan oleh Jeno, kemudian menggantinya dengan kotak bekal yang ada di dalam totebag mini-nya itu. Ia juga mengganti pensil yang sedang Jeno genggam dengan sendok aluminium yang ia bawa. Lelaki itu terdiam, menatap bingung gadis mungil yang ada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate [Jeno] ✓
Fanfic[COMPLETED] Ada banyak hal yang tidak Sasa (Aresha Lynelle) ketahui tentang teman sekelasnya, Arkana Jeno. Entah mengapa lelaki yang memiliki tahi lalat di dekat mata kanannya itu memikat perhatian Sasa. Bukan karena wajahnya yang rupawan ataupun k...