#43. Jalan-Jalan Part 2

110 23 163
                                    

Sudah tak ada lagi paksaan pergi ke sekolah sebelum bel berbunyi, tak perlu memaksa otak untuk menghafal tiap kata yang tertera di buku pelajaran, dan tidak ada keluhan karena pergelangan tangan yang lelah mengisi lingkaran jawaban dengan guratan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tak ada lagi paksaan pergi ke sekolah sebelum bel berbunyi, tak perlu memaksa otak untuk menghafal tiap kata yang tertera di buku pelajaran, dan tidak ada keluhan karena pergelangan tangan yang lelah mengisi lingkaran jawaban dengan guratan pena. Selama seminggu penuh, Ujian Sekolah telah dilewati oleh seluruh siswa kelas 12 di SMA 3 Nusantara. Itu berarti, siswa kelas 12 sudah tidak diwajibkan untuk pergi ke sekolah karena tidak ada mata pelajaran lagi yang harus diikuti. Mereka dapat mengembuskan napas lega sekarang, karena tinggal menunggu pengumuman kelulusan dari pihak sekolah dan akan mendapatkan liburan yang panjang.

Rasanya beban di pundak siswa kelas 12 telah berkurang paling tidak setengahnya. Ya, hanya setengah. Karena masih ada ujian masuk ke Universitas yang akan menanti mereka. Namun, sebelum melewati ujian yang lebih besar lagi, lebih baik jika mereka beristirahat dengan refreshing sejenak untuk menghilangkan rasa penat akibat Ujian Sekolah.

Oleh karena itu, Jaemin yang hobi membuat rencana perjalanan pun menyusun sebuah kegiatan refreshing yang ia namai dengan 'Jalan-Jalan Part 2'.  Lelaki itu sudah menulis kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, tempatnya di mana, menggunakan transportasi apa, dan banyak hal lainnya. Tentunya Jaemin tetap meminta saran dari teman-temannya yang lain untuk keberlangsungan acara mereka.

Hal yang membuat acara kali ini sedikit berbeda adalah bukan hanya Aresha, Kyla, Jeno, dan Jaemin yang ikut dalam acara jalan-jalan ini, tetapi Jaemin juga mengajak teman futsalnya yang lain untuk ikut bergabung. Ada empat orang tambahan, yaitu Candra, Arjuna, Tara, dan juga Ziva; pacar Candra.

Saat ini mereka semua sudah berada di vila milik keluarga Candra, sebuah vila dengan bangunan yang dominan terbuat dari kayu, serta berbagai macam hiasan bebatuan yang berada di halaman vila tersebut. Tak hanya itu, vila ini juga berada di daerah pesisir pantai. Mereka hanya perlu berjalan kaki selama 5 menit untuk sampai ke pinggir pantai dan dapat langsung menikmati pemandangan laut yang indah.

Sesampainya di vila, mereka langsung menyimpan barang mereka di kamar masing-masing dan sepakat untuk segera pergi menuju pantai. Suasana di sini sangat berbeda dengan di perkotaan. Jarang sekali kendaraan yang berlalu lalang, sehingga siapa pun bisa menghirup udara yang segar. Angin sepoi-sepoi yang sejuk pun ikut menerpa kulit, ditambah dengan suara deburan ombak yang begitu menenangkan.

Pemandangan di pesisir pantai juga membuat kedelapan anak SMA itu semakin takjub. Hamparan air laut yang begitu luas terlihat berkilau karena pancaran sinar matahari di atasnya. Hal itu membuat mereka ingin segera melarikan diri menuju laut untuk bermain air. Jaemin dan Candra contohnya, mereka langsung berlari dan menceburkan dirinya ke dalam air laut, kemudian membiarkan tubuhnya dihantam oleh ombak yang menerjang. Kemudian, Arjuna dan Tara pun ikut menceburkan dirinya, disusul dengan Aresha, Kyla, dan Ziva. Hanya tersisa Jeno yang belum mendekatkan diri ke bibir pantai dan sepertinya lelaki itu enggan untuk pergi berenang.

Jaemin yang tadinya asyik bermain air, kini tidak sengaja melihat ke arah Jeno yang duduk agak jauh dari bibir pantai. Lelaki itu terdiam sejenak, kemudian sebuah ide melintas di kepalanya. Bukan Na Jaemin Elvano namanya jika tidak usil. Ia segera menyuruh teman-teman futsalnya untuk berhenti bermain, kemudian mereka semua berlari menuju tempat Jeno duduk. Mereka berbondong-bondong menggendong Jeno dan berniat untuk menyeburkannya ke dalam air laut.

My Classmate [Jeno] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang