Gadis berambut pendek yang sering disapa dengan sebutan Kyla itu tengah berlari untuk mencari Jaemin ke setiap sudut sekolah. Seperti yang telah ia duga, lelaki itu tidak ada di lapangan. Beberapa anak futsal memang sedang bermain di lapang, tetapi Jaemin tidak ada di antara mereka. Kyla bergegas mencari sahabat laki-lakinya itu ke berbagai tempat, mulai dari ruang kelas, taman dekat kantin, UKS, hingga ke perpustakaan. Namun, lelaki itu juga tidak ada di sana.
Kyla menghela napasnya pelan. Sebenarnya ke mana lelaki itu pergi?
Kini gadis berambut pendek itu berjalan di koridor sekolah. Kakinya sudah tidak berlari seperti beberapa saat yang lalu. Tenaganya sudah cukup dihabiskan untuk pergi ke tempat-tempat yang ia kira akan dikunjungi oleh Jaemin, tetapi kenyataannya tidak. Sambil berjalan, Kyla menilik satu per satu orang yang ada di sekitarnya, siapa tahu lelaki yang dipanggil Nana ada di antara mereka.
Sampai akhirnya, gadis berambut pendek itu tiba di depan Green house sekolah. Sejujurnya, ia tidak yakin Jaemin berada di sana. Mereka berempat tidak pernah mengunjungi Green house jika bukan karena ada tugas piket menyiram tanaman yang ada di dalamnya. Namun, tidak ada salahnya untuk mengecek tempat itu, bukan? Lagipula Kyla sudah cukup lelah karena telah mengelilingi sekolah.
Tanpa berharap tinggi, Kyla memutuskan untuk masuk ke dalam Green house tersebut. Tangannya kini meraih gagang pintu yang ada di hadapannya, kemudian ia membuka pintu tersebut secara perlahan. Dilihatnya sosok lelaki yang tengah terduduk di kursi kayu sambil menatap tanaman hijau yang ada di hadapannya. Kyla mengembuskan napas lega; Jaemin berada di sini rupanya.
Gadis yang baru saja mengelilingi sekolah itu melangkahkan kedua kakinya untuk mendekati Jaemin, kemudian ia duduk di sebelah lelaki itu. Tangannya merogoh saku rok abu-abu miliknya lalu menyodorkan sebungkus roti yang tadi ia beli di kantin. Lelaki yang ada di sebelahnya menoleh, lalu kembali menatap tanaman hijau yang ada di depannya seolah tidak tertarik dengan roti pemberian Kyla. Jaemin malah sibuk membaca label nama yang tertera di pot tanaman tersebut. Tanaman yang sejak tadi lelaki itu tatap adalah Calathea flamestar; tanaman hijau berdaun lebar yang memiliki garis-garis pada daunnya menyerupai bentuk sapuan kuas.
Gadis berambut pendek di sebelahnya menghela napas pelan. "Lo belum makan sama sekali, Na. Ambil ini," ucap Kyla menarik lengan Jaemin pelan, kemudian menaruh sebungkus roti di atas telapak tangan lelaki itu.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Jaemin tanpa menoleh ke arah Kyla. Kedua mata lelaki itu masih menatap Calathea flamestar yang ada di hadapannya. Namun, mau tidak mau Jaemin menerima roti pemberian Kyla karena roti tersebut kini sudah berada di genggamannya.
"Katanya lo lagi kumpul futsal? Gue baru tau kalo kumpul fusal pindah ke Green house," sindir Kyla.
Seketika Jaemin langsung menoleh ke arah Kyla. Raut wajahnya menandakan bahwa lelaki itu sedang gugup, seperti seseorang yang baru saja ketahuan berbohong. Namun, gadis di sebelahnya malah tertawa kecil ketika melihat raut wajah Jaemin dan membuat lelaki itu agak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate [Jeno] ✓
Fanfic[COMPLETED] Ada banyak hal yang tidak Sasa (Aresha Lynelle) ketahui tentang teman sekelasnya, Arkana Jeno. Entah mengapa lelaki yang memiliki tahi lalat di dekat mata kanannya itu memikat perhatian Sasa. Bukan karena wajahnya yang rupawan ataupun k...