#35. Jalur Undangan

145 29 205
                                    

Semenjak berjualan di sekolah, Jeno terlihat menjadi lebih sering tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak berjualan di sekolah, Jeno terlihat menjadi lebih sering tersenyum. Sepertinya beban di pundak lelaki itu sudah sedikit berkurang. Kini Jeno tetap bisa fokus pada sekolahnya sambil bekerja. Dia juga masih memiliki banyak waktu luang untuk melakukan hal lain. Tentunya, Aresha merasa lega karena dia dapat membantu teman sekelasnya itu.

Sudah terhitung beberapa minggu berlalu dan kini mereka berempat harus fokus pada pembelajaran di sekolah. Beruntung portofolio yang ditugaskan sebagai pengganti Ujian Nasional sudah selesai dikerjakan. Walaupun tidak ada Ujian Nasional, mereka akan tetap menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Masuk Universitas.

Sebenarnya, masih ada satu harapan yang tengah ditunggu oleh seluruh siswa kelas 12. Harapan tersebut berupa sebuah jalur undangan yang membuat seseorang dapat masuk ke universitas impiannya tanpa harus melakukan tes, yang dikenal dengan sebutan SNMPTN. Bisa dibilang SNMPTN adalah tiket atau penghargaan bagi siswa yang telah bekerja keras selama 3 tahun di masa SMA-nya.

Tidak semua siswa bisa mendapatkan tiket tersebut. Maka dari itu, siswa kelas 12 sangat berharap untuk masuk ke dalam daftar siswa yang berhak menerima SNMPTN. Tak terkecuali dengan Aresha, Kyla, Jeno, dan Jaemin. Mereka berempat juga memiliki harapan yang sama.

Kini keempat sejoli itu tengah berada di kelas mereka. Seperti biasa, hal yang dilakukan oleh mereka adalah belajar bersama. Mulai dari mengerjakan soal hingga membahas penyelesaian soal tersebut. Apalagi saat jam kosong seperti ini. Daripada membuang-buang waktu, lebih baik mereka menghabiskan waktu kosong dengan belajar bersama.

Suasana kelas yang tadinya damai seakan berubah dalam sekejap ketika salah satu siswa datang dengan tergesa-gesa, seolah sedang dikejar oleh binatang buas. Tak hanya itu saja, apa yang dikatakan oleh siswa tersebut membuat seluruh siswa kelas 12 IPA 3 spontan menoleh ke arahnya.

"DAFTAR SISWA YANG BISA IKUT SNM UDAH ADA DI MADING!!!" teriak Zaki, siswa yang baru saja datang ke kelas 12 IPA 3.

Setelah mendengar hal tersebut, sebagian siswa kelas 12 IPA 3 pun segera berlari menuju mading untuk mengetahui pengumuman mengenai SNMPTN. Aresha, Kyla, Jeno, dan Jaemin pun saling bertatapan, seolah mereka berempat memiliki pemikiran yang sama. Mereka langsung menyimpan alat tulis yang tengah mereka pegang, berdiri dari duduknya, kemudian segera menuju ke mading sekolah seperti teman-teman kelasnya yang lain.

"Gila, rame banget," ucap Jaemin setelah tiba di depan mading. Siswa kelas 12 terlihat berdesak-desakkan karena ingin melihat apakah nama mereka tertera di daftar tersebut atau tidak.

"Udah pasti gini sih," balas Aresha sambil menatap ke arah mading.

"Kalian mau desak-desakkan juga ke sana?" tanya Kyla sambil mengerutkan dahinya.

Jeno menggeleng pelan. "Kita tunggu aja sampai agak sepi."

Akhirnya mereka berempat sepakat untuk menunggu keadaan hingga agak sepi sambil duduk di koridor dekat mading.

My Classmate [Jeno] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang