Rupanya tidak ada yang perlu Aresha khawatirkan, yang menelepon Jeno barusan adalah mamanya Jeno. Katanya beliau menelepon untuk menyuruh anak lelakinya itu membeli beberapa bahan makanan dan bumbu dapur yang telah habis. Sepertinya Jeno terkejut karena tiba-tiba disuruh berbelanja, padahal dia tidak terlalu hafal tentang bahan makanan, apalagi bumbu dapur.
Hal itulah yang membuat Jeno bertanya pada gadis mungil yang ada di depannya apakah ia suka berbelanja atau tidak. Kalau dia suka, setidaknya dia tahu dengan bahan makanan yang harus dibeli oleh Jeno, kan?
Dan seperti yang Jeno duga, Aresha memang suka sekali berbelanja. Gadis mungil itu merupakan anak tunggal di keluarganya dan dia sangat dekat dengan mamanya. Setiap mamanya pergi belanja ke supermarket, pasti gadis mungil itu mengikuti.
Kini mereka berdua berada di supermarket terdekat dari tempat mereka singgah tadi.
"Coba sini list-nya biar gue aja yang pegang," kata Aresha sambil mengulurkan tangannya pada Jeno, menunggu untuk diberi list belanjaan.
"Nih." Jeno memberikan ponselnya pada Aresha. Mamanya memberikan list tersebut lewat aplikasi chat.
Gadis mungil itu melihat-lihat apa saja yang harus dia beli hari ini. Em, mungkin lebih tepatnya apa saja yang harus Jeno beli.
Aresha berjalan sambil mencari bahan makanan yang ada di dalam list, sementara Jeno mengikutinya dari belakang sambil mendorong troli.
"Ini namanya daun bayam, kalo yang ini kangkung, yang di sebelahnya itu sawi, kalo yang paling ujung itu daun seledri," ucap Aresha sambil menunjuk satu demi satu sayuran hijau yang ada di depan mereka.
"Jangan cepet-cepet dong ngejelasinnya," keluh Jeno sambil mengingat-ingat apa yang baru saja gadis mungil itu katakan.
"Lo kan pinter, pasti cepet hafal!" kekeh Aresha sambil memasukkan beberapa sayuran hijau itu ke dalam troli. Jeno hanya mengerucutkan bibirnya tanpa menjawab perkataan gadis yang ada di depannya sekarang.
Tak mau kalah, kali ini Jeno mengambil bahan makanan yang ia ketahui. "Gue tau nih! Ini wortel, kentang, buncis, dan tomat," ucap Jeno sambil memasukkan bahan makanan yang tadi ia sebutkan ke dalam troli.
Aresha tertawa mendengar perkataan lelaki yang ada di hadapannya. "Kalo itu sih, anak kecil juga tau."
Wajah lelaki yang ada di depannya itu memerah, kemudian ia langsung mendorong troli menjauh dari tempat itu, menyembunyikan dirinya yang saat ini malu. Aresha yang menyadari hal itu hanya mengikuti Jeno dari belakang sambil tersenyum.
Sepertinya itu adalah salah satu kelemahan Jeno. Lelaki itu tidak tahu tentang bahan makanan, apalagi bumbu dapur. Bisa dimaklumi karena dia adalah laki-laki, tapi itu berarti Aresha sudah mengetahui sedikit lebih banyak mengenai lelaki itu, kan? Hal itulah yang membuatnya senang sampai tidak bisa berhenti untuk tersenyum sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate [Jeno] ✓
Fanfic[COMPLETED] Ada banyak hal yang tidak Sasa (Aresha Lynelle) ketahui tentang teman sekelasnya, Arkana Jeno. Entah mengapa lelaki yang memiliki tahi lalat di dekat mata kanannya itu memikat perhatian Sasa. Bukan karena wajahnya yang rupawan ataupun k...