12. Ibu dan Anak

1.1K 176 6
                                    

Penjara. 

Bala pikir, menguntit Josse bakal menjadi pekerjaan yang membosankan. Setelah menunggu berhari-hari di dekat kediaman Hart, mengawasi orang yang keluar masuk, akhirnya Bala melihat seorang pemuda berjubah putih memasuki gerbang. Setelah memastikan bahwa orang itu memenuhi semua kriteria yang disampaikan Eurig, Bala lagi-lagi harus menunggu sampai Josse keluar dari rumah itu.

Dengan senyap Bala mengikuti Josse tanpa kesulitan apapun. Orang membayar mahal jasa Bala bukannya tanpa alasan. Sebagai orang yang pernah nyaris menewaskan Putra Agung Surpara, menguntit seorang tabib tentu bukan masalah besar.

Sewaktu Josse meninggalkan kota Stellegrim, Bala mengikuti dengan  penasaran sekaligus was-was. Setelah perjalanan berhari-hari, bayangkan betapa terkejutnya dia saat Josse berhenti di penjara kerajaan Mirchad. 

Untuk apa seorang tabib pergi ke penjara?

Tidak bisa menyusulnya masuk, Bala hanya mengamati dari kejauhan bagaimana Josse bicara dengan para penjaga, menunjukkan secarik kertas, lalu hilang di balik tembok-tembok bangunan itu. Bala menunggu dan menunggu sembari mencari titik lemah penjagaan di sana, berjaga-jaga seandainya Josse tidak keluar. Syukurlah, pemuda itu muncul tidak lama kemudian. Dia mengangguk pada para penjaga, dan menempuh jalan pulang tanpa menoleh ke belakang. 

Josse menuntun Bala kembali ke Stellegrim, dan kembali ke kediaman keluarga Hart. Setidaknya Bala tidak perlu melakukan perjalanan jauh lagi untuk memberikan laporan kepada Eurig.

***

Sebagai seorang tabib, ada banyak hal yang Josse tidak suka lakukan. Menjadi alat dalam urusan bisnis dan perebutan kekuasaan adalah beberapa di antaranya. Sewaktu belajar ilmu pengobatan bertahun-tahun lalu, Josse tidak membayangkan bahwa pekerjaannya mencakup menyelinap masuk ke negeri asing, mencuri dari rumah seorang Panglima Muda, atau membuat ramuan-ramuan kuno yang mematikan. 

Tapi Josse tidak punya banyak pilihan. 

Tidak banyak orang yang tahu tentang keluarga Hart. Ayah Josse termasuk orang yang tertutup soal urusan pribadinya, dan karena itu, urusan keluarga mereka tidak banyak disebut-sebut di luar tembok rumah mereka. Misalnya, tidak banyak orang tahu bahwa Isa Hart memiliki dua orang anak dari dua wanita yang berbeda.

Jesse, anak pertamanya, adalah buah cintanya dengan seorang wanita misterius yang sampai sekarang tidak diketahui identitas ataupun keberadaannya. Mengingat sang ayah juga sudah lama tiada, kemungkinannya kecil wanita itu akan ditemukan. Tidak lama setelah lahir, Jesse diantar ke kediaman keluarga Hart dalam sebuah keranjang dengan pesan singkat untuk Isa Hart.

Sementara itu, Josse adalah anak kedua sang tabib, hasil pernikahannya dengan asisten sekaligus perawatnya, Roze. Walaupun Isa tidak pernah bisa melupakan cinta pertamanya, tabib itu menyayangi Josse, membesarkannya seperti Jesse kakaknya. 

Sayangnya, nasib Roze tidak seberuntung itu. Pada saat melahirkan Josse, ia mengalami komplikasi persalinan yang mengakibatkan pendarahan kronis. Sejak melahirkan Josse, wanita itu tidak bisa meninggalkan ranjang, dan bergantung pada obat untuk mengatasi anemia dan mengurangi rasa sakit. 

Tapi bukan berarti panyakitnya bisa sembuh.

Diliputi rasa bersalah karena menyebabkan ibunya sakit, dan dibebani rasa tanggung jawab untuk berbakti sebagai seorang anak, Josse belajar ilmu pengobatan siang dan malam, berharap dapat menemukan obat untuk menyembuhkan ibunya. Pada usia muda dia keluar dari rumah, berguru pada Linior demi mendapatkan pengetahuan langka yang hanya dimiliki oleh Para Abadi. Tapi sampai saat ini, pencariannya belum membuahkan hasil.

Saat sang ayah meninggal, Jesse menutup pintu rumah keluarga mereka, terang-terangan tidak mengizinkan Josse kembali ke rumah ayahnya ataupun mewarisi bisnis keluarga mereka, dengan alasan memberi Josse lebih banyak waktu untuk meneliti apa pun itu yang sedang dia cari. Jesse juga melarang adiknya untuk bertemu dengan Roze, membuat ibu dan anak itu terpisah selama bertahun-tahun, sama sekali tanpa bertatap muka. 

Agung (Artunis #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang