DK|Part 3

297 17 11
                                    


Kennand membuka matanya dengan malas, ia melihat jam yang tersimpan di nakas dekat kasurnya.
Ternyata sudah pagi, ia pun bangun lalu masuk kedalam kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Kennand keluar dari kamar mandinya setelah menyelesaikan ritual mandinya.

Setelah memakai pakainya tiba-tiba bell pintu berbunyi.
Kennand dengan santai berjalan kearah pintu, lalu membukanya.

"Lama amat sih buka pintu doang!" Kesal Andi langsung masuk kedalam apartment-nya.

Kennand melongo menatap sahabatnya itu.

"Masih untung dibukain bukan di usir lo, lagian pagi-pagi ngapain sih udah namu aja?" Tanya Kennand kesal setelah menutup pintu.

"Kalem bro, gue cuman mau ngasih ini aja" tunjuk Andi meletakan barang bawaan yang ia bawa.
"Ibu lo yang nitipin" ujar Andi.

"Apa tuh? Kok dititipin sama lo?" Tanya Kennand penasaran.

Andi membuka kulkas didapur lalu kembali lagi keruang tengah, sedangkan Kennand duduk disoffa membuka paper bag itu.

"Katanya baju. Itu buat entar malem keacara ultah perusahaan bokap tiri gue." Jawab Andi setelah mengambil minuman dikulkas itu lalu duduk bersama Kennand.

Kennand mengerutkan dahinya heran.

"Gue yang bilang lo mau ikut. Lo lupa gue tetanggaan sama nyokap lo? Jadi dia nitipin tuh baju, katanya harus dipake solanya Ibu lo juga mau ikut. Bareng Ajeng" ujar Andi memelankan suaranya diakhir.

"Bikin skandal apa lo sama Ibu gue?" Selidik Kennand kesal.
Semejak mereka bertetangga, mereka semakin akrab. Dan semenjak itu juga Ibu dan sahabatnya itu sering merencankan sesuatu yang pasti bersangkutan dengan dirinya.

"Rahasia" jawab Andi singkat.

"Yaudah kalo gitu gue gak akan dateng" ujar Kennand lalu masuk kedalam kamarnya.

"Eh anjirr!! Dateng dong!! Gak Kenn gue sama Ibu lo gak ngerencanain apa-apa" ujar Andi heboh

"Terus kenapa harus bawa Ajeng segala?!!" Teriak Kennand dari arah kamarnya.

"Ya supaya lo gak ngenes aja, masa Iya datengnya sendirian. Malu tau, udah tua masih jomblo" jawab Andi

"Gue gak peduli" ujar Kennand acuh, ia keluar dari kamarnya dengan memakai jasnya. Siap untuk berangkat bekerja. Kennand mengabil kunci mobil dinakas.

"Enggak Kenn. Kita berdua sekarang gak bikin rencana apapun buat lo. Suer deh! Ajeng diajak soalnya dia mau gue kenalin ke Dion adik tiri gue. Sumpah gak boong!" Ujar Andi menjelaskan.

Kennand menatap tajam sahabatnya itu, mencari kebohongan disana.

"Kalo bohong gue pecat lo dari kantor" ancam Kennand lalu keluar dari apartment itu.

"Kuprett!!! Ancemannya gak ada yang lain apa??!" Tanya Andi kesal mengikuti langkah laki-laki itu.

"Itu pelajaran buat lo yang sering ngerjain gue" ujar Kennand berjalan kearah lift.

"Kalo gue dipecat anak istri gue makan apa entar?" Tanya Andi memelas

"Pikir sendiri! Lagian bokap udah kaya raya lo belagu pengen usaha sendiri" jawab Kennand acuh lalu pergi meninggalkan Andi yang sedang melongo.

"Bangsat!!" Umpatnya lalu mengikuti Kennand.

**********

Kennand keluar dari mobilnya, ia berjalan masuk kedalam gedung besar itu.
Beberapa wartawan terus mengambil potretnya.
Saat mereka menyodorkan beberapa pertanyaan Kennand hanya tersenyum tipis tanpa ingin menjawabnya.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang