DK|Part 8

192 8 0
                                        

Kennand keluar dari apartment nya, setelah menutup kembali pintunya ia sedikit melihat kearah pintu apartment yang terjarak oleh dua pintu apartment darinya.

Ia berharap bisa bertemu dengan Adira sekarang, namun sepertinya takdir belum menginjinkan mereka bertemu dan mengobrol karena sekarang ia harus cepat pergi ke kantor karena ada pekerjaan yang mendadak.

Ia berjalan kearah lift.
Beberapa menit kemudian ia sampai di bestman, Kennand mengambil kunci mobilnya namun niatnya terhenti saat seorang anak kecil berlari kearahnya.

"Om baik hati??" Tanya anak kecil itu.

"Kamu? Sedang apa kamu disini?" Tanya Kennand terkejut.
Kenapa setiap bertemu dengan anak kecil ia tidak bersama pengawas atau orang tuanya?.

Kennand berjongkok didepan anak kecil itu.

"Kemana orang tuamu?"

"Di mobil" tunjuknya kearah mobil sebrang yang lumayan tidak terlalu jauh dari dirinya berada.

Disana, Adira tengah sibuk mengeluarkan beberapa koper dan barang di bantu oleh dua asistennya.
Dia tampak kerepotan.

"Om Om? Al boleh tau nama Om tidak?" Tanya Alex mengalihkan pandangnya lagi kearah anak kecil itu.

Kennand tersenyum.
"Boleh. Nama Om, Om Kennand. Kalo kamu namanya siapa?"

"Aku Alex. Dia.." tunjuknya lagi kearah Adira "Bunda Adira, dia Bundanya Al. Om kenal Bunda kan?" Tanyanya.

Sepertinya anak kecil itu mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat mereka bertemu. Saat dirinya mengajak Adira untuk mengobrol namun wanita itu menolak keras.

"Tidak. Sepertinya Om salah orang kepada Bunda kamu."

"Ohh salah orang"

"Iya. Ter—"

"Aleeex?!!!" Panggil Adira keras mencari anaknya yang tidak ada didekatnya.

"Iya Bunda??!!" Seru Alex membuat Adira menatapnya.

Ia terkejut.
Kenapa dia bisa bersama pria itu lagi?!

"Kesini??!" Ujar Adira melambaikan tangannya.

"Om, Al pergi dulu. Paaaayy" ujar Alex melambaikan tangannya lalu pergi berlari kearah Adira.

"Hati-hati" teriak Kennand.

Sebenarnya ia ingin menghampiri Adira namun Andi terus menelponya untuk segera datang karena ada hal penting di perusahaannya.
Baiklah, mungkin lain waktu.
Kennand pun masuk kedalam mobilnya lalu pergi.

Adira yang melihat itu acuh, namun dalam hatinya bertanya kenapa lelaki itu tidak menghampiri dirinya?
Biasanya dia ngotot ingin mengobrol jika mereka bertemu?!

Adira menggelengkan kepalanya.
Apa yang dia pikirkan?
Di menginginkan pria itu menghampirinya?
Ah tidak-tidak.

***********

Agha masuk kedalam sebuah restoran yang dua hari lagi akan di ambil alih oleh istrinya itu.

Ia melihat sekeliling restoran yang tampak ramai itu, ia tersenyum.

"Selamat siang Pak?" Sapa Rico manager restoran itu.

"Siang. Gimana perkembangannya?" Ujar Agha

"Semuanya berjalan dengan lancar Pak. Pengujung juga tidak pernah sepi. Semuanya berkat kerja sama tim Pak"

"Syukurlah. Oh iya, besok lusa istri saya yang akan mengurus disini, kamu juga udah tau kan? Saya harap kalian bisa bekerja lebih giat lagi"

"Tentu Pak. Kami sudah menunggu kerja sama dengan Bu Adira. Saya dengar Bu Adira pintar dalam berbisnis"

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang