DK|Part 23

136 6 0
                                    

Oh haaiii🤸🤸

Masih suka gak cerita ini?
Genrenya kok berubah yah🤣
..
Aku bakalan update setiap hari sampe ending, mungkin cerita ini juga sama seperti season yang pertama, gak akan panjang-panjang, mungkin sampe 30 eps atau kurang😉

Happy reading 🧡🎈🎈🧡

Seto menatap tajam layar tv yang tengah menampilkan acara gosip yang sedang membicarakan perselingkuhan menantunya.

Ia baru saja selesai merancang sesuatu untuk menjebak orang yang sudah menculik cucunya.

Tapi kabar mengejutkan itu membuat dirinya tak tau harus berbuat apa sekarang.

Tiba-tiba salah satu asisten kepercayaanya datang menghampiri.
"Permisi Tuan?"

"Ada apa?" Tanya Seto dengan suara dingin, ia mencekal tongkat yang selalu ia pakai karena usianya yang sudah tua.

"Saya memberikan kabar lagi"

"Apa itu?"

"Ternyata yang menculik cucu Anda adalah Laura, anak dari William Lie" ujarnya.

Seto menoleh
"William Le?" Tanyanya, seperti lupa akan nama itu.

Asisten berjenis kelamin pria itu mengangguk.
"Iya Tuan. William Lie, dia adalah salah satu orang yang Anda tewaskan tiga tahun lalu" jawabnya

"Oh, jadi Laura itu adalah anak dari pria brengsek yang mempunyai banyak hutang padaku itu" ujarnya yang di angguki oleh asistenya.

"Baiklah. Susun rencana sebelumnya dengan baik, kabarkan jik—"

"Tuan Abhighael sedang menuju kesana" Sela si asisten.

"Cepat susul dia, dan jangan sampai dia bertemu dengan Laura itu." Titahnya dengan penuh penekanan.

"Baik Tuan" pria itu membungkuk lalu pamit pergi menjalankan perintah tuannnya itu.

•. •. •.

Adira maupun Laura menatap orang yang diseret suruhan Laura disana.
Kennand, pria itu terpergok menyelinap ketempat itu namun diketahui oleh salah satu penjaga, karena jumlahnya kalah telak ia pun terkapar sekarang dengan wajah babak belur.

"Kennand?!" Teriak Adira melihat pria itu.

"Kau berbohong??!! Kau membawa dia sebagai pelindugmu?!! Kurang ajar!!!" Sentak Laura emosi, ia mendorong kursi yang diduduki oleh Adira hingga wanita itu tersungkur dengan tubuhnya yang terikat dikursi.

"Ti-tidak, aku benar-benar tidak tau dia kesini" elak Adira sambil meringis kesakitan karana kepalanya terbentur ke lantai.

"Nadira?! Jangan sakiti dia!" Teriak Kennand marah disana, ia mencoba memberontak dari cekalan dua pengawal itu.

"Kenapa? Oh, kau tak bisa melihat wanitamu terluka? Ah, maksudku istri dari Abhighael ini terluka?" Tanya Laura tersenyum miring.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang