.
.
.
Dion berjalan pelan dipinggir jalan, sesekali dia menggaruk kepalanya.
Biasa-bisanya dia dibodohi oleh wanita itu.Ia merutuki dirinya yang bodoh lalu berhenti berjalan untuk mejegat taxi.
Namun sebuah mobil yang sangat ia kenal berhenti didepannya.Itu dia sipenculik mobilnya.
"Masuk!" Titah Arabella kepada Dion
"Kamu itu gil— eh tunggu sebentar"
"Cepat masuk, nanti aku terlambat bekerja"
Ucapan Dion belum selesai namun Arabella langsung menyelanya lalu mendorong tubuh Dion untuk masuk kedalam mobil.
Mau tak mau Dion masuk kedalam mobilnya, disusul Arabella masuk lalu menjalankan mobilnya menuju apartment Dion.
Setelah mereka sampai Arabella lebih dulu masuk kedalam apartment pria itu, sedangkan Dion hanya mengikutinya dari belakang.
Dion sedikit berpikir sebentar
Mobil sama apartment sebenarnya milik siapa sih? Kok dia seenaknya gitu?!Dion menggelengkan kepalanya pelan tak ingin ambil pusing masalah itu.
"Kamu sebenarnya habis dari mana membawa mobilku?" Tanya Dion setelah mereka sampai di dapur, Dion pun duduk dimeja makan sambil melihat aktifitas Arabella yang mengeluarkan beberapa bahan makanan dalam kantong plastik yang sejak tadi ia bawa.
"Supermarket" jawab Arabella singkat.
Lalu wanita itu mengambil pisau dan teplon untuk mengiris bawang,sosis dan juga cabai. Sepertinya ia akan membuat nasi goreng.
"Harusnya kamu bilang terlebih dahulu, bukan meninggalkanku begitu saja!" Ucap Dion yang masih kesal
"Aku tidak peduli" jawab Arabella singkat lagi.
Dion ingin kembali berbicara dan mengeluarkan uneg-unegnya kepada wanita itu, namun ia tahan sebisa mungkin sambil mengelus dadanya.
Apa keputusannya memilih wanita ini untuk mengurusnya adalah pilihan tepat?
Rasanya menyesalpun sudah tak bisa.Ia pun mengambil gelas lalu mengisinya dengan air putih untuk minum.
Dion menatap Arabella lekat yang saat ini sedang memeriksa alat penanak nasi apakah ada nasinya atau tidak, ternyata ada.
Dengan cekatan Arabella membuat nasi itu untuk dibuat nasi goreng.
Dion tersenyum ditengah tatapan itu.
Rasanya mereka seperti pasangan suami istri saja.
Sang istri menyiapkan sarapan dan sang suami menunggu masakan sang istri. Begitu manis momen ini."Sepertinya matamu perlu cabai" ujar Arabella membuat Dion menatapnya bingung.
"Hah? Maksud kamu?" Tanyanya
"Agar perih lalu dengan itu kau tidak menatapku aneh lagi." Jawab Arabella kesal karena sejak tadi pria itu menatapnya lekat.
"Kejam banget" ujar Dion, lalu meletakan gelas bekas minumannya.
"Mmm, jadi... Kau belum menikah?" Tanya Dion memastikan bahwa wanita itu belum memiliki seseorang yang khusus dihidupnya.
"Setelah apa yang terjadi selama ini kau masih yakin aku sudah menikah? Mungkin suamiku sudah membunuhmu sejak lama karena mengangguku terus!!" Kesal Arabella menjawab pertanyaan pria itu.
"Ya kali aja gitu. Istri yang kesepian jadi tidak keberatan bermasalah dengan pria lain" ujar Dion enteng
"Pria gila!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA KEKASIH [selesai]
Romantik(Pelakor series 2) Season II from story "Kekasih Kedua" Masih ingat Nadira? Wanita cantik dan baik hati itu kini telah pergi menjauh dari kekasihnya, mungkin kesialan selalu melekat di hidupnya terbukti ia tidak beruntung dalam hal percintaan. Ta...