DK|Part 14

186 5 0
                                    

Hollaaaa??!!👋👋
Ada yang masih nungguin story ini?😊
Telat update maaf😁
Yang penting update yah sekarang.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.
Kuuyy reading🧡

***********

K

ennand keluar dari mobilnya, setelah mengunci mobilnya itu ia langsung berjalan masuk kedalam sebuah kaffe. Tempat dimana dirinya dan Adira akan bertemu.

Kennand tak henti-hentinya menyunggingkan senyum, akhirnya setelah sekian kali di tolak Adira mau berbicara dengan dirinya secara pribadi.

Mata Kennand melihat sekeliling kaffe itu, setelah melihat orang yang dicarinya ia pun berjalan menghampiri orang itu. Siapa lagi jika bukan Adira.

"Hai? Maaf terlambat" ujar Kennand membuat wanita itu menoleh.

"Hmm it's okay" jawab Adira dengan tersenyum tipis.

Kennand duduk dihadapan Adira, meletakan jasnya di samping lalu menatap Adira yang saat itu sedang asik menikmati kopi yang sudah ia pesan.

"Khmm. Jadi, apa yang ingin kamu katakan?" Todong Adira to the poin.

Ia tidak ingin bertele-tele lagi dengan pria dihadapnnya itu, bukan karena ia sibuk atau apapun langsung bertanya padanya tapi ia tak sanggup jika terus berhadapan dengan pria itu. Seakan semua kenangan terdahulu berlomba-lomba masuk kembali kedalam pikirannya. Sangat menyakitkan.
Dan lebih menyakitkan lagi dia tidak bisa melupakan itu, terutama lelaki itu, lelaki yang membuatnya jatuh hati.

"Aku pikir kita akan membicarakan hal lain terlebih dahulu. Seperti menanyakan kabar?" Ujar Kennand dengan wajah kecewa.

"Aku tau kau baik-baik saja. Tidak perlu ditanya" jawab Adira datar.

"Tubuhku memang baik-baik saja. Tapi, hati dan pikiranku tidak baik-baik saja. Semuanya berisi kamu" Adira berdecak atas kata-kata tak masuk kalan dari pria itu. Menurut dirinya.

"Tidak usah bertele-tele. Katakanlah, aku tidak punya banyak waktu" ujar Adira sedikit kesal, menatap Kennand dingin.

"Ternyata benar, kamu sungguh berubah sekarang. Setelah melihat kamu seperti ini aku sangat merasa bersalah sekali telah melukai kamu dimasa lalu"

"Stop Kenn!!! Bisa kamu langsung saja pada tujuan kamu ingin mengajakku berbicara?!! Aku sibuk!!" Bentak Adira yang sudah tidak tahan dengan prilaku Kennand yang tampak mengulur waktu.

"Baiklah. Percuma saja aku berusaha keras sekarang. Kamu bukan lagi milikku" ujar Kennand pasrah.

Sepertinya benar, harusnya ia tak usah bertele-tele lagi. Untuk apa, toh sekarang Kennand hanya perlu menjelaskan niatnya lalu semuanya benar-benar berakhir.
Sebenarnya semuanya sudah berakhir sejak tujuh tahun lalu.

"Sebenarnya aku gak tau harus mulai dari mana. Tapi hal pertama yang ingin aku ucapkan sama kamu adalah aku minta maaf atas kejadian tujuh tahun lalu. Aku tau aku egois, ingin memiliki kamu dan juga tidak bisa meninggalkan Alma begitu saja." Kennand menarik napas terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya.

Adira hanya diam mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut pria itu.
Hatinya sedikit goyah sesudah mendengar kata maaf dari Kennand.
Jika pria itu mengatakannya dulu mungkin ia akan mudah memaafkannya. Namun sekarang? Ia tak tau harus bereaksi apa.

"Rasanya aku benar-benar gila setelah kamu pergi. Apalagi saat itu aku belum mengatakan apapun setelah kejadian kamu akan bertahan bersamaku, namun aku malah menyakitimu dengan kata-kata jahat dari mulutku. Aku menyesali perkataan itu Ra, aku pikir itu adalah jalan terbaik untuk kamu dan juga Alma. Melepaskanmu adalah hal terburuk yang pernah aku lakukan" Kennand kembali menjeda ucapannya ia menatap lekat wajah Adira yang saat ini sedang menahan sesuatu dimatanya.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang