DK|Part 16

200 5 0
                                        

Hai semuanya??😄😄
Masih ada yang nungguin certa ini?
Maaf yah ceritanya mungkin ngebosenin untuk kalian, tapi aku benar-benar berusaha untuk belajar lebih baik tentang membuat cerita ini😪😪

Oke, yang masih nunggu dan support cerita ini terimakasih semuanya 😄😄🧡🧡🎈🎈

Jangan lupa untuk memberikan dukungan kalian dengan memberi vote dan komen di story ini😄🧡🎈

Happy reading 🧡🎈🎈🧡

###############

Arabella berjalan diiringi kedua polisi yang mengikutinya dari belakang.
Setelah sampai di ruang penyidik, Arabella melihat seseorang tengah duduk membelakangi dirinya dengan menghadap satu polisi disana sambil mengobrol, siapa lagi jika bukan Dion.
Situasi macam apa ini?!
Membuat moodnya semakin buruk saja pagi-pagi.

"Oh dia sudah datang" ucap polisi berbicara pada Dion.
Dion pun menoleh, ia langsung tersenyum penuh teka-teki disana.

Menyebalkan sekali! Pikir Arabella.
Ia memutar bola matanya malas.

"Silahkan duduk Nona" ucap polisi itu mempersilahkan duduk disebelah Dion.

Kedua polisi tadi pamit, Arabella pun duduk dengan wajah dongkol tanpa berniat menatap Dion lagi.

"Jadi, maksud saya dipanggil kesini ada apa ya Pak?" Tanya Arabella kepada polisi bername tag Zono.

"Begin—"

"Saya mau menuntut kamu" Ucapan polisi Zono terpotong oleh Dion.

"Atas dasar apa kau menuntutku? Lagi pula aku sudah bertanggung jawab mengantarmu pulang lalu memanggil tukang urut untuk kaki sialanmu itu!!" Ucap Arabella dengan nada marah, ia tidak ingin berbasa-basi baik terlebih dahulu didepan polisi sekarang.

"Tapi jika aku tidak mau menerima permintaan pertanggung jawabanmu dengan menuntutmu bagaimana? Aku korban disini" balas Dion tak mau kalah.

"Tenang dulu Nona Arabella dan juga Tuan Dion. Kita selesaikan ini dengan baik-baik, tidak perlu pakai emosi" lerai polisi itu yang mendengar percekcokan kedua orang itu.

"Saya sudah menyelesaikan ini dengan baik-baik! Tapi, dia!! Malah nuntut saya!!" Tunjuk Arabella kepada Dion.

"Permisi Nona Anabelle Abraham! Saya berhak menuntut anda disini!"

"Oh silahkan saya tidak takut Tuan Dion Serajin! Dasar pria gila!!"

"Oh yah?!! Kau tidak takut?! Pamanku memiliki pangkat tinggi disini, jadi aku bisa menuntutmu dengan hukuman berat, dan aku tidak akan menerima uang atau pun jaminan apapun darimu!!"

Arabella menatap marah Dion, begitupun Dion yang menatap Arabella tajam. Sedangkan polisi didepan mereka hanya menatap mereka datar.

"Heh! Woah, aku benar-benar sial bertemu denganmu selama ini!" Ucap Arabella.

"Aku lebih sial dari pada dirimu!" Balas Dion.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang