Kini Adira dan Kennanta duduk saling berhadapan di sebuah restoran yang berada di lantai dasar gedung apartment itu.
Sesekali Adira melirik Alex yang sedang asik bermain ditemani oleh asistenya."Jadi kakak juga tinggal disini?" Adira mengangguk sebagai jawabnya.
"Udah ketemu Aa Kenn?" Adira kembali mengangguk.
"Setelah aku sama Agha memutuskan untuk kembali tinggal disini. Aku berharap tidak bertemu dia, tapi semuanya diluar batas, kita bertemu setelah satu minggu berada di negara ini" ujar Adira menyesap minumanya.
"Kalian bisa satu gedung apartment tanpa disadari?"
"Hmmm"
"Takdir memang tidak ada yang tau" celetuk Kennanta membuat Adira berdesir, ada ketakutan didalam hatinya saat ini.
"Hmmm. Gimana keadaan Mbak Alma? Selama aku disini Aa kamu jarang sama mbak Alma. Mereka sudah menikah kan? Atau sekarang mereka udah punya anak?" Tanya Adira sedikit penasaran.
Ia kembali mengingat mimpi waktu itu.Kennanta teridam lama membuat Adira sedikit cemas.
"Dek?" Tegur Adira.
"Ah iya. Apa kak?" Tanya Kennanta kembali fokus.
"Gimana? Mbak Alma udah sembuh kan?" Tanyanya lagi.
Kennanta menghebuskan nafas berat, ia menatap Adira sedih.
"Kak Dira benar-benar menutup akses sepenuhnya dengan kita yah? Sampe gak tau kabar sama sekali" ujar Kennanta tersenyum namun dengan rasa sedih.
"Kenapa Dek?" Tanya Adira mulai benar-benar cemas.
"Mbak Alma udah gak ada kak. Dia udah meninggal"
Ucapan itu membuat Adira luluh lantah. Ada apa ini?! Seolah-olah takdir memang mempermainkannya.
"A-apa?" Ucap Adira tergugup, bahkan tanganya sudah gemetar.
"Iya kak, Mbak Alma udah meninggal"
"Bagaimana bisa?" Tanya Adira tak percaya. Ia sudah meneteskan air mata sekarang.
Jadi mimpi itu?
Mimpi itu ia bertemu dengan arwah Alma?."Tujuh tahun lalu kak Dira pergi meninggalkan kenangan dan cinta seseorang dan juga janji seseorang. Satu minggu setelah kak Dira pergi mereka menikah dengan penuh air mata, kakak tau? Aa benar-benar kacau saat pernikahan itu, tapi ia berusha terlihat bahagia untuk sahabat, adik dan juga kekasihnya yaitu Mbak Alma. Awalnya mbak Alma juga menolak ia bersikeras agar Aa Kenn menyusul kak Dira. Tapi ia gak bisa, gak bisa melakukan itu saat itu." Kennanta tampak menarik napas panjang sebelum kembali bercerita.
"Keluarga kita memaksa agar pernikahan dipercepat karena Mamah dari mbak Alma ingin anaknya segera di operasi untuk pengobatannya. Akhirnya pernikahan itu terjadi, mereka menikah namun tidak sesuai rencana. Tangis bahagia, sedih dan penyesalan bercampur disana. Dua hari dari pernikahan itu mbak Alma di operasi dan semuanya berjalan lancar. Kehidupan pun mulai kembali normal, mereka mulai menerima satu sama lain lagi." Ujar Kennanta menjeda ceritanya lagi.
Sedangkan Adira sudah menangis tergugu mendengarkan itu.
"Enam bulan berlalu mbak Alma ditemukan pingsan di kamar mandi oleh A Kenn. Dia dibawa kerumah sakit. Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa kanker itu kembali tumbuh, mbak Alma terlalu banyak beban pikiran setalah operasi sebelumnya berhasil itu. Kabar mengejutkan itu di iringi kabar bahagia, mbak Alma positive hamil. Semua keluarga menangis antara bahagia dan sedih. Saat itu seluruh keluarga bingung mereka ingin mbak Alma sembuh, renca awal mereka akan melakukan pengobatan lagi namun dokter mengatakan kemotherapy atau pun opreasi sama-sama berbahaya untuk janin didalam kandungannya" Kennanta kembali menghirup udara saat napasnya terasa tercekat mengingat masa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA KEKASIH [selesai]
Romance(Pelakor series 2) Season II from story "Kekasih Kedua" Masih ingat Nadira? Wanita cantik dan baik hati itu kini telah pergi menjauh dari kekasihnya, mungkin kesialan selalu melekat di hidupnya terbukti ia tidak beruntung dalam hal percintaan. Ta...