Adira bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan.
Meskipun rumah milik Abraham itu mempunyai banyak pegawai tapi Adira ingin menyiapkan sarapan untuk hari ini, karena hari ini ia akan bersiap untuk berpindah ke apartment bersama keluarga kecilnya.Ia berjalan kearah dapur, ternyata disana sudah ada tiga pegawai yang sedang menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi Nyonya?" Sapa salah satu pegawai yang sedang membuat sandwich.
"Pagi" jawab Adira tersenyum kearahnya.
"Kamu bantu potong buah aja sama mereka biar ini sama saya" Ujar Adira mengambil alih pekerjaan pegawai itu.
"Tapi Nyonya." Ujar pegawai itu tak enak
"Tidak papa, udah sana" ujar Adira.
Pegawai itu pun menurutinya.Saat tengah asik menyiapkan sandwich itu tiba-tiba Arabella datang kedapur. Ia berjalan kearah kulkas lalu mengambil sebotol air minum dari dalam kulkas itu.
"Alex gak rewel semalem?" Tanya Adira menatap Arabella.
"Enggak" jawab Arabella singkat.
"Syukurlah. Dia sering rewel kalo tengah malem, aku khawatir ngerepotin kamu" ujar Adira lega lalu menyerahkan segelas susu didepan Arabella yang tengah duduk.
"Gak kok, semalem dia minta main game bareng terus sampe ketiduran sendiri" ujar Arabella lalu meneguk segelas susu itu.
Semenjak Adira menikah dengan Agha hubungan mereka memang agak canggung, tapi Arabella dan Adira sepakat untuk memanggil nama satu sama lain meskipun usia Arabella lebih tua dari Adira.
Mereka juga tidak terlalu akrab karena jarang bertemu, Arabella yang memilih tinggal di negara lain membuat hubungan mereka jauh."Waaahhh. Pagi-pagi udah pada sarapan aja" ujar Agha yang datang bergabung dengan mereka.
"Astaga!" Ucap Adira dan Arabella terkejut melihat wajah Agha yang berantakan setalah bangun tidur.
"Isshhh!! Lo gak nyuci muka sama gosok gigi dulu kesini?!!" Tanya Arabella geram.
"Emang kenapa? Ganteng yah?" Agha duduk disebelah Arabella.
"Nadjis!!? Jauh-jauh sana!!! Bau lo!! Beresin dulu itu muka, jelek tau!!" Ujar Arabella mengusir kakaknya itu.
"Iya-iya!!! Bawel banget!!" Ujar Agha pasrah lalu kembali lagi kekamarnya.
Adira terkekeh melihat keributan mereka.
"Aku gak tau kenapa kamu tahan sama dia. Yang penting aku salut sama kamu" ujar Arabella kepada Adira.
"Ahahah. Sebenarnya tidak, tapi jika sudah terlanjur aku bisa apa?" Ujar Adira tertawa pelan lalu memasukan buah apel yang sudah ia potong.
Arabella ikut tertawa namun sebentar. Ia lalu menatap Adira lekat.
"Kamu bahagia dengan pernikahan ini?" Tanya Arabella tiba-tiba.
Adira terdiam, ia menatap Arabella lekat.
"Ya— ak—aku bahagia. Tentu saja." Jawab Adira terbata.
Arabella tersenyum tipis.
"Kamu hebat. Tapi aku bisa jamin satu hal. Semakin kamu menutupi itu semua dengan berpura-pura bahagia perlahan kamu juga akan hancur"
"Meskipun tidak terlalu yakin, tapi ada Alex yang menjadi kekuatanku."
Semua terdiam, semua pegawai keluar meninggalkan tempat itu. Menyisakan Adira dan Arabella yang mulai membicarakan hal yang serius.
"Aku tau sebenarnya Alex tidak terlalu kau inginkan. Dia hanya rasa bersalah kamu kepada kakakku."
"Bagaimana pun ak—"

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA KEKASIH [selesai]
Romance(Pelakor series 2) Season II from story "Kekasih Kedua" Masih ingat Nadira? Wanita cantik dan baik hati itu kini telah pergi menjauh dari kekasihnya, mungkin kesialan selalu melekat di hidupnya terbukti ia tidak beruntung dalam hal percintaan. Ta...