DK|Part 25

180 7 0
                                    


*

*

*

Kennand keluar dari kamarnya, semalam setelah diobati oleh Ibunya ia akan pulang namun Santo dengan tegas melarang putranya itu pulang ke apartment-nya.
Dan pada akhirnya ia hanya pasrah saja untuk menginap dirumah.

"Sarapan dulu" ujar Agnes dari arah dapur saat Kennand berjalan melewatinya.

"Iya" jawab Kennand sekenanya, ia pun berjalan menghampiri meja makan lalu duduk dikursinya.

"Mau ngantor hari ini? Menurut Ibu jangan dulu deh" ujar Agnes melihat putranya yang sudah rapih dengan kemeja kantor.

"Kenapa?" Tanya Kennand bingung.

"Ibu takut banyak wartawan yang nguncer kamu. Tadi subuh aja pas Nanta sama Kunto berangkat udah pada mejeng didepan gerbang wartawannya" jawab Agnes sambil menaruh gelas didepan anaknya.

"Mereka mau kemana?" Pertanyaan itu bertuju menanyakan Kunto dan Kennanta.

"Kamu lupa? Merekakan mau honeymoon ke Labuan Bajo" Cetus Agnes, ia pun duduk dikursinya.

Kennand hanya mengangguk sambil ber'oh saja lalu menyantap makananya.

"Kok subuh-subuh?"

"Katanya mau kerumah orang tua Kunto dulu sebelum pergi" Kennand kembali mengangguk pelan.

Ia telah menyelesaikan makananya, setelah itu ia berdiri.
"Ayah kemana?" Sejak tadi ia baru sadar Ayahnya tidak ikut sarapan.

"Udah berangkat, katanya ada meeting penting hari ini" jawab Agnes melirik anaknya yang berdiri.
"Mau kemana?"

"Kerjalah, kemana lagi Bu" jawab Kennand sambil mengambil ponselnya.

"Kan Ibu udah bilang. Jangan dulu A, kamu bandel banget dibilangin" jegah Ibunya

"Gak Akan kenapa-napa, Bu. Jangan khawatir, Aa udah biasa ngadepin wartawan" jawab Kennand lalu menyalami punggung tangan Ibunya.

..

Kini Kennand sudah masuk kedalam ruangannya, banyak sekali wartawan diluar kantor namun dengan sigap para security mengusir mereka karena menganggu ketenangan fokus kerja para karyawannya.
Kennand sendiri dapat berhasil masuk lewat jalan rahasia dikantornya, karena tidak mungkin ia masuk lewat loby.

Ia mendudukan tubuhnya disoffa, menghelas nafas berat. Rasanya kepala ingin pecah dengan permasalahan sekarang, jika urusan tander mungkin ia bisa menanganinya dengan cepat tapi urusan seperti sekarang susah sekali.
Ia yakin beberapa minggu kedepan perusahaannya akan dalam keadaan tidak baik-baik saja karena berita yang sudah menyebar itu.

Ia mengambil ponselnya lalu mengirim pesan kepada kekasihnya. Setelah kejadian kemarin, mereka tak saling mengabari lagi.
Saat itu ia langsung pulang setelah mengantar Agha kerumah sakit situasi disana tidak memungkinan untuk dirinya lebih lama disana.

Setelah mengirim pesan, ia pun kembali meletakan ponselnya lagi dimeja, saat akan berdiri menuju meja kerjanya ia kembali tertahan karena seseorang dengan sengaja menggebrak pintu ruangannya lalu masuk tanpa permisi.

DUA KEKASIH [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang