Ini bukan tentang memiliki, tetapi merelakan.
Merelakan satu kebahagiaan demi dua kebahagiaan lainnya. Terkadang diam adalah cara terbaik untuk mencintai. Mencintai seseorang yang bahkan sudah tidak pernah melirik diri ku lagi.
Tetesan demi tetesan air mata tidak pernah ku perlihatkan kepada siapapun kecuali tuhan. Setiap sesak dan sakit selalu ku kubur dalam diam ku.
Sahabat atau cinta?
Pilihan yang sulit bukan?
Tapi aku selalu memilih sahabat. Sahabat yang selalu ada dalam keadaan apapun. Cinta?
Aku sudah tidak percaya lagi dengan kata itu, walau sedikit demi sedikit aku mulai merasakannya kembali setelah kedatangan dia.
Seseorang yang selalu ku sakiti berulang kali namun tak pernah pergi. Dia selalu memastikan aku untuk selalu tersenyum walaupun dari kejauhan. Dia sosok yang tidak ku sangka selalu ada untuk menampung air mata ku yang siap untuk tumpah.
" jangan pernah lihat ke belakang ataupun ke depan. Lihat lah ke samping, aku akan selalu ada di situ. Di samping mu "
KAMU SEDANG MEMBACA
GLANCE
General Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA.] Nastasia D. Aldebarack, seorang gadis biasa yang akan merasakan sakit bila dilukai. Mencintai seseorang yang bahkan mencintai sahabatnya sendiri. Mencoba menutupi kegundahan hatinya melalui sifa...