Seorang gadis meregangkan otot-otot kaku yang bersemayam di tubuhnya. Melirik ke arah jam, lalu menghela nafas. Ingin sekali dia melanjutkan tidurnya. Dengan malas gadis itu melangkah kan kakinya menuju kamar mandi.
10 menit telah terlewat, gadis itu mulai memakai atribut sekolahnya satu persatu.
Memandang dirinya dari pantulan cermin. Mempergakan beberapa pose.
" cantik-cantik gini, kok di sia-sia in, ya?" ujar gadis itu bermonolog.
Sia, netra gadis itu mulai menerawang, seolah tengah memikirkan sesuatu.
" it's okay, lo pasti bisa bertahan sama perasaan lo Sia " obsidian gadis itu nampak berbinar
" tapi___kalau benar Regan suka sama Emi gimana? " wajah gadis itu kembali murung.
Sia kembali memandang dirinya dari pantulan cermin. Mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri.
" belum ada bukti kalau Regan suka sama Emi, jadi lo harus semangat Sia "
🌑🌑🌑
Sia berjalan menuruni anak tangga. Memandangi meja makan yang sepi tanpa penghuni. Hanya ada Arsen---sang kakak---yang sibuk menghancurkan roti menggunakan gigi-Nya.
" Kak," panggil Sia
Arsen menoleh tanpa menghentikan kunyahan-Nya.
" pap___"
" papa pergi sama Bagas dari tadi pagi " Arsen bisa menebak pertanyaan Adik-Nya.
Sia, gadis itu hanya memanyunkan bibirnya, kesal Arsen memotong ucapannya.
" tumben Bagas ikut papa, ada apa? "
" ada yang meretas data pribadi perusahaan " Sia, gadis itu hanya mengangguk mengerti.
" wait, " sahut Sia menghentikan gerakan mengoles selai pada roti-Nya.
" berarti, hari ini gue bebas donk? " tanya Sia bersemangat.
" bebas? Bebas gimana maksud lo? Emang selama ini lo jadi tahanan? " Arsen mengernyit heran saat mendengar penuturan Adik-Nya.
" lemot lo!, maksud gue___gue bakal bebas dari penjagaan Bagas laknat itu " singut Sia.
" oh " jawab Arsen seadanya.
Sia menoleh, meneliti lekukan wajah sang Kakak. Sedari tadi Arsen terlihat murung, seperti memiliki masalah.
" any problem? " tanya Sia
KAMU SEDANG MEMBACA
GLANCE
General Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA.] Nastasia D. Aldebarack, seorang gadis biasa yang akan merasakan sakit bila dilukai. Mencintai seseorang yang bahkan mencintai sahabatnya sendiri. Mencoba menutupi kegundahan hatinya melalui sifa...