1

18.6K 1.4K 19
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

•••

Jungkook sedang duduk di kafe yang tidak jauh dari gallery miliknya, memesan vanilla shake dan cheese cake kesukaanya mungkin alasannya tersenyum sedari tadi.

"Kenapa sih Jung? Senyum-senyum tidak jelas" Seulgi, teman yang menemani Jungkook di kafe menatap Jungkook heran.

Jungkook tersadar, dia langsung menyedot vanilla shakenya, sepertinya dugaan kita salah, karena, "Aku sedang memikirkan sesuatu, apa aku tadi tersenyum?" Anggukan dari Seulgi yang diterima Jungkook.

"Sudah jam 6 lewat, tidak ingin pulang?" Seulgi memang dipanggil Jungkook untuk bertemu di kafe sepulang kerja. Curang sih menurut Seulgi, karena Jungkook mengajak bertemu di kafe dekat gallery miliknya yang cukup jauh dari kantor Seulgi. Tapi ini memang selalu menjadi kafe favorit Seulgi dan Jungkook.

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Seulgi lagi, karena sedari tadi Jungkook terlihat tidak jelas sekali.

"Memangnya kalau aku ajak bertemu harus membicarakan sesuatu ya?" Tanya Jungkook polos, "Aku kan hanya ingin bertemu" Seulgi memutar bola matanya malas.

Jungkook menghela nafas, "Baiklah, aku ingin membicarakan sesuatu" Seulgi kembali fokus, "Tiba-tiba aku memikirkan Jimin"

Seulgi melotot, tidak percaya akan perkataan temannya, "Kau... Jangan bilang kalau kau masih menyukai Jimin?"

"Apa tidak boleh? Semua tentang kami masih tersimpan rapi dihatiku"

"Jungkook, Jimin itu sudah di jepang... Kecil kemungkinan dia akan kembali ke Korea, lagipula kenapa kalian berdua sama-sama menyukai Jimin sih" Seulgi geleng-geleng.

Tidak menyangka kalau Jungkook masih menyukai Jimin, pria yang menurut Seulgi brengsek.

"Tapi ada satu orang lagi yang juga membuatku berdebar" Ucapan Jungkook membuat Seulgi menoleh pada Jungkook.

"Siapa?" Jungkook menggeleng membuat Seulgi mengernyit.

"Aku tidak tau namanya"

"Apakah tampan?"

"Aku juga tidak tau wajahnya" Jungkook menggeleng.

Seulgi membuka mulutnya, "Lalu bagaimana kau bisa menyukainya?" Seulgi kesal sekali dengan sahabatnya.

"Aku menyukai suaranya, benar-benar membuatku berdebar... Wanginya juga, sangat maskulin" Jungkook memejamkan matanya, membayangkan.

"Kau tidak tau wajahnya dan namanya tapi menyukai suaranya dan wangi badannya. Itu artinya kau berdiri di dekatnya, bagaimana bisa tidak tau wajahnya?"

"Kau ingat? Terakhir kita ke kafe satu bulan lalu, sorenya kita bertemu dikafe dan setelahnya aku bertemu dengannya" Seulgi mengangguk karena mengingatnya.

"Begini ceritanya...

Hari ini Jungkook akan pulang lebih cepat dari gallery karena memiliki janji untuk bertemu dengan sahabatnya yang berkunjung ke Seoul setelah menetap di jepang, Yoongi. Setelah melepas rindu dengan sahabatnya dan hari sudah cukup sore, Jungkook pergi untuk bertemu dengan Seulgi, karena dia ingin menunjukan desain yang dibuatnya. Jadilah dia memberi amanah pada Bambam, pekerja di gallery miliknya sekaligus temannya untuk mengurus gallery hingga pulang, karena dia tidak akan kembali ke gallery. Lagipula hal itu sering terjadi.

Married by Accident [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang