Married by Accident [kth•jjk] ✔

8

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

•••

"Kau baik?"

Tara khawatir saat melihat wajah Taehyung, wajah kagetnya juga membuatnya bingung.

"Aku tidak baik-baik saja" Lirih Taehyung, dia mengusap wajahnya kasar, "Bisakah kau keluar?"

"Apa yang terjadi?" Tara mengabaikan pertanyaan Taehyung.

"Keluar sekarang" Taehyung bebicara dengan nada pelan dan dingin.

"B-baiklah" Tara menurut karena merasakan aura kemarahan dari tubuh Taehyung.

Tara menatap Taehyung sebentar, sebelum dia membuka pintu dan keluar dari ruangan itu.

***

"Jungkook, kau baik?" Jungkook jengah sebenarnya, seharian ini hampir semua orang bertanya hal yang sama padanya. Bahkan Seulgi yang menelponnya tadi siang menanyakan hal yang sama hanya karena mendengar suaranya.

"Aku baik, kenapa Bam?" Tanyanya pada satu-satunya orang yang bekerja digallerynya.

"Seharian ini kau terlihat lesu dan muram, tidak biasanya kau diam saja seharian diruanganmu tanpa menyapa pengunjung"

"Aku hanya lelah" Jawaban yang sama yang diberikan Jungkook pada orang lain yang menanyakan hal yang sama.

"Bam, aku pulang ya... Seulgi mengajakku bertemu di kafe" Jungkook tersenyum saat Bambam mengangguk, Jungkook memang memberikan kepercayaan penuh pada Bambam untuk memegang gallerynya juga, jadi yang membuka dan menutup gallery adalah Bambam karena Jungkook juga memberinya kunci.

***

"Ada apa?" Jungkook bertanya pada wanita yang lebih tua darinya itu.

"Memangnya kalau bertemu aku harus membicarakan sesuatu ya?" Jungkook mendengus saat mendengar penuturan Seulgi, seperti boomerang.

"Setidaknya ini untuk hal penting bukan?" Jungkook malas kalau bukan dipaksa oleh Seulgi, dia hanya ingin pulang dan berendam air hangat sekarang.

"Aku ingin mengatakan kalau desain celanamu kemarin diterima, sepertinya itu akan menjadi celana Jeons ke-875" Seulgi tersenyum senang.

"Kau tidak senang?" Seulgi kesal melihat wajah biasa Jungkook.

"Aku turut senang" Jungkook tersenyum kecil.

"Tentu saja kau harus senang" Jawabnya sewot, "Ngomong-ngomong, kenapa kau terlihat suram sekali sih?"

"Masih memikirkan Jimin?" Seulgi menebak, "Sudahlah, dia sudah sukses di Jepang sana. Kau juga harus sukses disini, terutama untuk masalah percintaan" Tambahnya ingin memotivasi Jungkook.

"Kau itu butuh pacar Kook butuh mengenal lelaki lain, biar bisa melihat kalau sifat Jimin itu hanya standarnya lelaki" Seulgi membujuk, "Banyak lelaki yang lebih darinya, karirnya, wajahnya, sifatnya bahkan tubuhnya, banyak yang lebih tinggi darinya"

Jungkook terkekeh mendengar penuturan Seulgi, dia sebenarnya mengejek Jimin atau apa.

"Oh iya, bagaimana kalau kau kuperkenalkan dengan adikku" Tawarnya, "Dia sepertinya sedang mengalami masalah percintaan akhir-akhir ini"