9

10.9K 1.1K 49
                                    

Typo adalah salah satu bakatku yang sering muncul 😆

•••

Hari terus berlalu, hampir setiap minggunya Luhan memanggil Seokjin untuk mengecek bagaimana keadaan Jungkook, Luhan harap Seokjin bisa menemani hari-hari Jungkook. Luhan hanya takut kalau Jungkook memiliki masalah, dilihat dari sifat Jungkook yang berubah makin pendiam dan menutup diri. Dia hanya tidak ingin kalau Jungkook mungkin menggunakan narkoba, merokok atau semacamnya, mengingat perubahan sifatnya.

Tapi tentu saja Seokjin menyangkal semua kekhawatiran Luhan, Seokjin tau persis sifat Jungkook dan dia juga melihat fisik Jungkook secara langsung dan itu sama sekali tidak mencurigakan. Lagipula untuk orang yang mudah sakit seperti Jungkook, tidak akan menggunakan hal-hal yang membuat tubuhnya semakin sakit dan rusak.

Meskipun sudah dua bulan berlalu, Jungkook masih sedikit aneh, dia sering terlihat gugup saat bertatap mata. Luhan sangat takut kalau Jungkook menyembunyikan sesuatu, dia juga sering mengundang Mingyu dan Seulgi untuk bermain dirumah saat akhir pekan, katanya untuk menghibur Jungkook yang bahkan tidak tau kenapa dia menjadi murung.

Seulgi yang pada dasarnya memiliki sifat yang terlalu jujur itu sering bilang sama Luhan, Ma, sepertinya ada yang disembunyikan oleh Jungkook atau Jungkook jadi berubah, sifatnya beda dan kata-kata Seulgi sukses bikin Luhan khawatir. Tapi Seulgi selalu bilang Jangan khawatir ma, Jungkook cuma butuh waktu, dia pasti cerita, ya mungkin bukan sekarang, dan kalimat itu juga membuat Luhan menjadi sedikit tenang, ya, sedikit.

Jungkook berdiri dari duduknya, dia menaruh lukisannya yang sudah jadi itu diatas meja, total ada 9 tumpukan lukisan diatas meja itu.

Mau gimana lagi, hampir sebulan tidak keluar rumah, Jungkook hanya menghabiskan waktunya dengan melukis, selama hampir sebulan itu pula Jungkook sama sekali tidak keluar rumah. Jangankan pergi ke gallery, hanya sekedar pergi ke supermarket saja Jungkook enggan.

Beruntung dia memiliki pegawai sekaligus teman seperti Bambam, dia bisa menghandle gallery selama Jungkook tidak ada. Dia bahkan menyuruh Jungkook untuk kembali bekerja setelah dia benar-benar merasa sehat fisik dan batin. Karena bagaimanapun, Bambam tau kalau Jungkook bukan hanya lelah di tubuhnya, tapi otak dan hatinya juga butuh istirahat.

"Hueekk.... Huekk.. Uhuk" Jungkook sontak menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi saat merasa mual luar biasa.


"Hueak... Ohok... Hueek" Jungkook muntah cukup banyak, mulai dari cairan yang sedikit kental dan berwarna merah.

Jungkook kaget saat dia memuntahkan cairan berwarna merah itu, dipikirnya darah. Tapi dia baru ingat kalau sebelumnya dia memakan buah semangka cukup banyak. Tentu saja karena dia sedang tidak berselera makan apapun kecuali buah itu.

"Sebenarnya aku kenapa?" Jungkook memandangi wajahnya didepan cermin wastafel setelah mencuci mulut dan wajahnya.

Jungkook cukup lelah mengalami muntah dan mual terus-menerus seperti ini, mungkin sudah tiga harian dia mendapat gejala seperti ini setiap pagi dan setiap satu jam setelah dia memasukan sesuatu kedalam perutnya. Jungkook pikir dia hanya masuk angin biasa, tapi ini sudah beberapa hari.

Tiba-tiba jantung Jungkook jadi berdebar, dia teringat kejadian yang pernah menimpanya. Kejadian yang membuat perubahan dalam hidupnya.

Jungkook harus membuktikan sesuatu, dia harus membuktikan kalau apa yang ada dipikirannya itu tidak benar, Jungkook keluar dari kamar mandi dengan wajah panik. Dia mengambil jaket yang tergantung di dalam lemari pakaian, tak lupa mengambil dompetnya

Married by Accident [kth•jjk] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang