"Please, Pak. Ara beneran nggak mau di cincang sama kaprog gila, Paaak!!!"
Pasang senyum sejuta byte, akhirnya pak ojol menyerah. Ia menepikan motornya. Kemudi motor beralih ke tangan. Ara tersenyum puas harapannya terpenuhi. Saatnya beraksi.
"Aduh...
BUAT YANG SUDAH BACA CERITA 'ARGITHAN' DARI AWAL, KEMARIN ADA BEBERAPA REVISI SETIAP PART. MUNGKIN ADA BAGIAN CERITA YANG DI RUBAH, TAPI ALUR TETEP SAMA, KOK:) PLUS ADA TAMBAHAN VISUAL PAK GILANG---EHH, PAK GILA---EHH, POKOKNYA KAPROG GILA😂😂 YANG MAU BACA ULANG SILAHKAN, YANG NGGAK, YAA TIDAK MASALAH. BUAT YANG MAU AJA YA, VROH:V OKE, SEKIAN WEKAWEKA DARI AUTHOR
Huhuuuuu...........
Salam manis : Ara Gilang Nathan 💞💞💞
Selamat membaca kembali 🌺🌺🌺🌺🌺
(∩ ͡° ͜ʖ ͡°)⊃━炎炎炎炎炎炎炎炎 (∩ ͡° ͜ʖ ͡°)⊃━✿✿✿✿✿✿
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Bagas tertawa kecil. "Kalau nikah sama Ara mau?"
Melihat Gilang diam saja, Bagas tau. Ini keputusan berat. "Maksud saya gini, Gilang. Saya nitip Ara sama kamu."
Gilang lagi-lagi dibuat bingung. "Tolong jangan beritahu ini sama Ara atau sama siapa pun. Saya mohon sama kamu." Gilang mengangguk ragu-ragu mengiyakan. "Sebenarnya Nathan punya penyakit mematikan. Perkiraan dokter, usia Nathan tidak akan lama lagi. Tapi, saya sama istri saya terus berdoa dan berjuang untuk kesembuhan Nathan. Tolong, jangan katakan ini pada Ara, atau siapapun yang dekat dengan Ara." Bagas lagi-lagi memohon.
"Om Bagas percaya sama saya?" tanya Gilang memastikan. "Maksudnya, kita ini baru kenal beberapa menit yang lalu, Om."
"Saya yakin, kamu orang yang baik. Setelah Nathan pergi, tolong jaga Ara. Demi Nathan, Gilang." Mata Bagas sudah terlihat berkaca-kaca.
"Nathan sebenarnya menyayangi Ara lebih dari sahabat. Tapi Nathan takut Ara tau, dan mengetahui fakta Nathan punya penyakit. Apalagi penyakit mematikan. Nathan tidak mau melihat kesayangannya sedih."
"Tapi jika Ara tau, dia pasti akan merasa tersakiti, Om. Sahabat kecilnya tidak tau apa-apa tentang dirinya. Pasti nantinya akan terpuruk." Saya lebih kasian jika Ara terus-terusan nangis gara-gara kehilangan Nathan, Om.
Bagas membuang nafasnya. "Nathan bilang, separuh hidupnya ia gunakan untuk kebahagiaan Ara. Kamu mau tau tentang Ara?" Gilang lagi-lagi menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ini kesempatan dirinya untuk tau lebih detailnya tentang Ara.
"Ara sebenarnya anak baik, sangat baik. Penurut dan pendiam...," Bagas menceritakan semua kehidupan Ara tanpa celah sedikitpun.
"Saya merasa bersalah karena setelah Ara berteman dengan Nathan, ia berubah. Menjadi cerewet, kadang nakal. Mengikuti Nathan kemanapun ia pergi. Nathan melakukan itu semua hanya untuk kebahagiaan Ara. Dan seperti yang Gilang ceritakan tadi tentang kelakuan Ara di sekolah, Ara berubah menjadi seperti itu. Saya bener-bener minta maaf, Gilang."
