Bertemu lagi dengan ARGITHAN:)
Jangan lupa follow dulu, ya ...
Yuk, yang belum follow! Buruan!
Banyak-banyakin vote, ya! ⭐⭐⭐🌺 🌱
🌴 🌺
🌱 🌱
🌷🌱
🌱
🍥🍥🍥🍥🍥
🍥💞💕💞🍥
🍥💞💖🍥
🍥🍥🍥Sekolah kembali ramai saat bel istirahat berbunyi. Nathan dan ketiga temannya menuju kantin sembari sesekali membalas sapaan siswa-siswi lainnya. Nathan, ia kembali berulah. Mencari bahan pelampiasan! Melihat seorang perempuan dengan rambut tergerai duduk sendirian, ia berinisiatif untuk menghampirinya.
"Kalian duluan aja, gue mau beraksi," ucap Nathan pada ketiga temannya.
"Lo mau kayak dulu lagi, Nath?" tanya Satria saat Juna dan Wawan mengiyakan lalu pergi duluan meninggalkan Nathan dan Satria.
"Gue capek, Sat. Ara kenapa nggak peka, ya?"
"Lo yang nggak pinter, Nath. Kenapa lo milih mendem sendiri daripada ngomong langsung?"
"Gue nggak mau persahabatan gue hancur. Gue juga nggak mau nantinya Ara terpuruk setelah gue pergi ... kuliah." Ucapan menggantung Nathan membuat Satria tersenyum kecut.
Satria tau apa yang Nathan derita. Penyakit berbahaya. Nathan begitu kuat, tapi dia menyebalkan. Kenapa dia nggak cerita langsung dengan sahabat-sahabtanya? Apalagi sama Ara yang notabenenya adalah sahabat paling dekat. Sampai orang tua Nathan menganggap Ara adalah putrinya. Kalau saja kakaknya nggak cerita, mungkin Satria akan menghajar Nathan karena selalu memendam perasaannya sendiri. Ternyata alasannya itu. Nathan tidak mau Ara memberi rasa sayang balik. Ia takut rasa sayang itu sia-sia karena Nathan kira hidupnya tidak akan lama lagi.
"Gue duluan, Sat. Gue mau deketin cewek itu," ucap Nathan ngawur menunjuk perempuan yang duduk sendirian tadi.
"Kalau gini terus, gue rela korbanin Naifa demi Ara, Nath ...," ucap Satria membuat Nathan menghentikan langkahnya.
"Kalau gitu, gue yang akan segan-segan sakitin Naifa dengan cara gue sendiri." Satria melotot, ingin rasanya menonjok sahabat di depannya ini.
"Lo jangan serakah, Sat. Gue kayak gini gara-gara kakak lo yang genit itu," lanjut Nathan.
Satria diam sejenak. "Lo udah tau siapa gue? Apa Ara tau tentang hubungan gue sama mas Gilang?"
"Gue tau semuanya. Dan gue kira, Ara sudah tau hubungan kalian. Ternyata belum. Gue nggak mau gara-gara masalah gini, gue jadi benci lo. Selamanya kita sahabat, Sat. Gue rela gini demi kebahagiaan Ara. Ara segalanya bagi gue," ucap Nathan serius.
"Lo anggap kita sahabat, tapi kenapa lo nggak cerita kalau ada masalah? Gue tau lo ada penyakit, Nath."
"Lo juga anggap kita sahabat, kan? Kenapa lo tega nyembunyiin hubungan lo sama Gilang?"
Skakmat! Satria tertohok dengan ucapan Nathan.
Merasa Satria enggan membuka mulutnya, Nathan kembali berkata, "Semalem gue jalan sama Ara. Dia tiba-tiba sedih. Pas dia cerita, ternyata dia liat kakak laki-laki lo boncengan sama kakak perempuan lo. Dia sakit hati katanya. Sebenarnya, apa yang kalian rencanain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Argithan √
Fiksi Remaja"Please, Pak. Ara beneran nggak mau di cincang sama kaprog gila, Paaak!!!" Pasang senyum sejuta byte, akhirnya pak ojol menyerah. Ia menepikan motornya. Kemudi motor beralih ke tangan. Ara tersenyum puas harapannya terpenuhi. Saatnya beraksi. "Aduh...