10. Wkwk : Wikwik?

268 42 94
                                    

Bwahhh!!! Yang benar saja! Dengan malas ia membaca pesan panjang kali lebarnya itu. Ada rasa kurang sopan jika membiarkan pesan itu. Ada rasa semangat untuk merespon pesan itu. Tapi daripada gabut, mending pesan ini sebagai pelariannya.

+62823 **** ****
Murid kurang ajar dan tidak mau bertanggungjawab atas apa kesalahan yang dilakukan. Pakaian saya sudah tidak suci lagi gara-gara semburan air dari mulut seperti kamu, Arang.

Heheh. Yamaap, Pak.

Tiada kata maaf bagimu!

Pak Gila jahat, ish:(

Kamu lebih jahat, Arang!

Damat. Wkwk

Wkwk? Maksud kamu wikwik?

Ara terdiam, tak merespon lagi chat dari gurunya itu. Apa maksudnya? Kenapa malah jadi wik wik? Jangan bilang pak Gila lagi pengen nganu-nganu. Ara memegang ujung bajunya erat-erat. Takut akan terjadi apa besoknya.

Ia langsung mematikan datanya. Hemat, vroh! Meloncat ke kasurnya takut dengan chat terkahir gurunya. Menaruh ponselnya asal, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Apa-apaan malah melipir ke wikwik? Gila! Gurunya benar-benar sinting! Pak Gila mesum!

***

"Dek Ara, bangun!" teriak bocah TK karena disuruh ibunya.

"Hmmm... ." Sedangkan yang di teriaki malah asik mendengkur bak merpati setelah bertelur.

Raihan menarik selimutnya, masih tak ada respon dari Ara. Otak cerdasnya bergeming. Ia berjalan menuju kipas angin.

Klik

Belum ada satu menit, Ara bergeliat kepanasan.

"Aduh, kok panas, sih!" gerutunya dengan mata berusaha melek.

Ara mengerjapkan matanya saat sinar matahari menelisik masuk lewat kisi-kisi jendela kamar. Tangannya meraba kasur, mencari sesuatu. Setelah ketemu, ia memencet tombol power.

"Budhe, Ara terlambat!!!"

Ara meloncat ketakutan dari kasurnya. Jam pertama pelajaran pak Gilang. Haduh, ini benar-benar merepotkan. Mana Nathan hari ini ada piket lagi. Pastinya kan berangkat duluan. Duh gusti, pimen nasibe nyong?
[Ya Tuhan, gimana nasibku?]

Cepat-cepat ia mesan bang ojol. Sembari menunggunya, ia bergegas ke kamar mandi. Sekedar gosok gigi dan cuci muka. Bodoamat lah mau dikatain apa.

"Budhe, kenapa nggak bangunin Ara, sih?" tanya Ara sembari memakai sepatunya.

Nanik menyodorkan uang ke Ara. "Ehh, kebo! Budhe sama Raihan udah teriakin nama kamu beberapa kali. Pas kipas angin dimatiin langsung kelabakan kaya cacing kepanasan."

Ara nyengir, sesekali menguap. "Pak ojol nya udah dateng, Ara berangkat dulu, ya. Assalamu'alaikum, Budhe!"

"Wa'alaikumussalam. Hati-hati!"

***

Ojol selalu bisa diandalkan dalam menghadapi keterbatasan waktu. Mau pergi ke tempat yang jaraknya berkilo-kilo meter? Bisa. Namun sebagai anak yang hidup tanpa orang tuanya dan hidup serba irit, ojol hanya digunakan sewaktu kepepet saja supaya pengeluaran tidak membengkak, vroh!

Argithan √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang