Jangan lupa vote-nya ya!
***
Agatha duduk bersimpuh di lantai. Tepatnya di hadapan Isaac yang duduk di sofa ruang tamu. Gadis itu menatap batang besar milik Isaac yang sudah berdiri tegak. Pria itu mengusap bibirnya sendiri sambil menunggu Agatha. Gadis itu menatap kepada Isaac yang tertegun melihat kedua mata Agatha yang menggelap.
Pria itu mengenal mata sendu itu. Ia pernah melihatnya sebelumnya. Ia berdecak dan menarik rambut Agatha lalu mendekatkan kepala gadis itu ke batang miliknya. "Hisap itu," desis Isaac kepada Agatha yang menelan ludah, ketakutan.
Agatha mulai menyentuh dan menggenggam junior milik Isaac dan membuka mulutnya perlahan. Pria itu melepas cengkeramannya di rambut Agatha dan kembali bersandar di sofa sambil mengadah, ia mulai menikmatinya.
Kaki kanan pria itu mulai bergerak tak karuan, menghentak-hentak gelisah karena kenikmatan yang diberikan tangan Agatha di miliknya itu. Ia segera menatap Agatha tajam ketika gadis itu mulai memasukkan junior Isaac kedalam mulutnya. Meski gadis itu sedikit ragu langkah apa yang harus ia lakukan setelah itu.
Agatha menggerakkan lidahnya dan mulai menjilat, mengulum dan memaju mundurkan kepalanya sedikit. Mulutnya tidak muat. Milik Isaac terlalu besar dan terlalu panjang untuk sepenuhnya dia masukkan ke mulutnya.
Pria itu mendesis ketika merasakan tangan Agatha memainkan testikelnya serta berpaling dan menghisap kedua bola itu. Gadis ini sudah pernah melakukannya sebelumnya? Tanya Isaac kepada dirinya sendiri. Gadis itu terus berusaha memasukkan milik Isaac sepenuhnya ke dalam mulutnya, tapi tetap gagal. Isaac sadar Agatha sedang mengalami kesusahan. Ia tersenyum dan 'membantu'nya dengan menghentakkan miliknya supaya sepenuhnya masuk kedalam mulut gadis itu.
"Ahh.. Sial.." Desisnya ketika seluruh miliknya berhasil masuk.
Pria itu menahan kepala Agatha yang hendak bergerak menjauh supaya tidak kemana-mana dan mulai mengeluar masukkan miliknya di mulut gadis itu. Bahkan mulut gadis ini terasa seenak miliknya dibawah sana.
Pria itu tersenyum melihat Agatha yang tersengal-sengal ketika ia mengeluarkan batangnya yang masih tegang. Wajah gadis itu memerah, matanya berair dan bibirnya kelihatan semakin ranum. Ia kelihatan berantakan dengan rambut cepolnya yang sudah longgar. Anak rambutnya lengket di pipi dan bahkan masuk kedalam mulut gadis itu. Pria itu menangkup pipi gadis itu dengan kedua tangannya dan membungkuk, mendekatkan wajahnya kepada wajah gadis itu.
Pria itu menatap kedua manik mata Agatha tanpa berkata apa-apa lalu mendesah ketika gadis itu tiba-tiba meraih dan menaik turunkan tangannya di junior Isaac. Pria itu mengerang ketika Agatha menggerakkan kedua tangannya lebih cepat. Agatha kembali memasukkan batang Isaac ke mulutnya dan mengulumnya dalam sebelum pria itu keluar.
Agatha melepaskan cengkeraman mulutnya pada junior Isaac dan memuntahkan cairan putih ke kedua tangannya yang terbuka. Gadis itu mengadah untuk menatap Isaac yang mengintip dari sela-sela jemarinya, penasaran apa yang akan dilakukan Agatha. Gadis itu juga bingung apa yang harus dilakukannya. Tidak ada tong sampah dan apa mungkin Isaac akan membiarkannya membuang cairan itu ke toilet.
Tanpa lama berpikir gadis itu menjilat kembali cairan kental itu sampai kedua tangannya bersih dan menelannya dengan susah payah. Isaac menyeringai melihat Agatha berani melakukannya. Gadis itu menghela napas panjang karena akhirnya bisa mendapat oksigen yang cukup.
Tapi Isaac ingin membuatnya gila juga. Pria itu mengangkat Agatha dan mendudukkannya di pangkuannya. Gadis itu diam dan melakukan semuanya tanpa mengeluh. Kelakuannya ini membuat Isaac leluasa untuk melakukan apapun kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toy For You
Romance𝟐𝟏+ 𝐃𝐞𝐟𝐢𝐧𝐢𝐭𝐞𝐥𝐲 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐚𝐢𝐧 𝐄𝐱𝐩𝐥𝐢𝐜𝐢𝐭 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭. Agatha Ivy. Gadis malang yang terus-terusan terbelit masalah bahkan ketika ia tidak memintanya. Apalagi ketika ia harus menandatangani kontrak yang membuatnya jadi milik Isaa...