22 - 𝓝𝓸𝓽 𝓣𝓱𝓲𝓼 𝓔𝓷𝓭

4.7K 183 3
                                    

Attention dear viewers.

This part may be a little too much to handle for some viewers.
Bagian ini mengandung penyiksaan dan kekerasan seksual terhadap wanita.

Kebijakan pembaca disarankan.

Penulis juga ingin memberi catatan kalau penulis tidak melihat
kasus-kasus kekerasan seksual atau penyiksaan sebagai hal
yang pantas untuk dilakukan dalam kehidupan nyata.
Tolong jangan gunakan cerita ini sebagai batas minimum apapun
untuk bagaimana seorang pria memperlakukan wanita.

XOXO
𝓚𝓸𝓻𝓮

***

Lucas tidak mengerti cara berpikir Agatha. Pria itu duduk di ujung tempat tidurnya sambil menopang kepalanya dengan kedua tangannya. Agatha sudah pergi dari rumahnya sejak dua puluh menit yang lalu. Dengan si brengsek itu.

Ia menoleh kepada sisi tempat tidur tempat Agatha semalam berbaring. Sekaligus tempat dimana Lucas menyetubuhi gadis itu habis-habisan.

Agatha mengerang setiap kali Lucas menghentakkan miliknya. Pria itu tahu kalau Agatha sangat suka ketika dia menyentakkan miliknya dalam-dalam. Pria itu tahu kalau Agatha suka ketika ia berbicara dan menyebutnya dengan nama-nama manis ketika mereka sedang bercinta.

Sial. Lucas tahu segalanya yang Agatha suka. Lalu kenapa gadis itu tetap memilih kembali kepada pria brengsek itu?

Lucas menggigit bibir bawahnya keras lalu mulai memaju mundurkan pinggulnya lebih kencang daripada yang sebelumnya. Ia frustasi tiap kali teringat hal itu. Agatha membuka matanya dan menatap Lucas tepat di matanya ketika sadar pria itu mempercepat tempo gerakannya. "Kenapa menatapku tajam, sayang?" Tanya Lucas sambil mengecup cupang telinga Agatha. "Apa kamu mau sampai juga?" Tanyanya sambil tersenyum dan menjilat bibir Agatha.

Agatha mendesah sambil menggigit bibirnya ketika ia berada di ambang batasnya. Ia mengangkat kepalanya untuk menyatukan bibirnya lagi dengan milik Lucas. Pria itu mabuk. Mabuk akan perlakuan-perlakuan kecil yang manis dari Agatha seperti saat ini.

Ia tahu Agatha melakukannya karena ia tidak bisa mengatur sikapnya lagi. Tapi Lucas suka sikap mentah Agatha tiap kali ia berada di bawah Lucas.

Gadis itu selalu menjaga sikap dan sopan tiap kali ia berada di luar bersama Lucas. Pria itu suka dengan sikap Agatha itu, tapi ketika mereka hanya berdua pun Agatha lebih memilih untuk diam dan duduk yang manis. Karena itu Lucas suka ketika mereka punya kesempatan untuk bercinta. Karena hanya pada saat-saat itulah Agatha menunjukkan sifat aslinya yang jauh lebih menggemaskan daripada saat dia diam dan duduk manis.

Tapi pikiran menyebalkan kembali menghinggapinya. Apakah Agatha bersikap kepada Isaac seperti saat dia bersama Lucas? Atau dia malah lebih baik dan lebih menggemaskan ketika berada di sekitaran Isaac? Sebenarnya apa yang membuat Agatha tidak mau pergi dari sisi Isaac? Lucas berpikir keras. Apakah karena pria itu kaya raya? Tapi Lucas pun kaya raya. Apa karena pria itu bisa memainkan milik Agatha dengan kencang? Tapi Lucas pun bisa melakukan itu. Karena apa?

"Aku keluarin di dalam ya," bisik Lucas. Agatha berhenti melumat bibir Lucas lalu menoleh kepadanya, menggeleng cepat. Lucas hanya tersenyum sambil terkekeh. Dia tidak ingin mendengarkan. Ia akan mengisi rahim Agatha dengan miliknya kalaupun gadis itu tidak mengizinkan. Mungkin dengan cara itu Agatha akan hamil anak Lucas dan pria itu punya alasan untuk merebut Agatha dari Isaac supaya kembali ke pangkuannya.

"Ti.. Tidak. Lucas. Aku tidak bawa—AHHn!" Agatha mengejan, Lucas pun sama. Pria itu mengerang penuh kenikmatan ketika cairannya keluar dari miliknya yang dihisap liang Agatha. Pria itu mendekap kepala Agatha supaya dekat dengan dada bidangnya. Ia meminta maaf kepada Agatha dalam hatinya. Ia sudah brengsek selama ini pada gadisnya ini dan sampai akhir pun ia melakukan hal yang sama pada Agatha.

Toy For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang