"Bel, bangun Bel, udah jam berapa ini"ucap Friska membangun kan Bella yang sedaritadi tidak kunjung move on dari tidurnya.
"Tunggu bentar elah, jam berapa sih?"ucap Bella setengah sadar.
"Jam 7"ucap Friska.
1 detik.....
2 detik.....
3 detik....
"WHAT? JAM 7? BISA TELAT NIH KITA, GUE MANDI DULU, AWAS LO NINGGALIN GUE"teriak Bella lalu berlari ke kamar mandi.
"Hahahaha, Bella Bella, emang enak dikerjain"ucap Friska sambil tertawa.
Beberapa saat kemudian, Bella sudah rapi dengan seragamnya.
"Fris, ayo Fris ke sekolah"ucap Bella tergesa gesa.
"Sarapan dulu napa"ucap Friska.
"Udah nggak sempet Fris, udah telat ini"ucap Bella.
"Telat? Lo lihat jam noh"ucap Friska lalu Bella melirik ke arah jam.
"HAA?? JAM SETENGAH TUJUH?"teriak Bella.
"Apa sih Bel, teriak teriak nggak jelas"ucap Friska sambil menutup telinganya.
"Abisnya lo ngeselin, tadi bilangnya jam 7,udah setengah jam, eh jadi setengah 7"ucap Bella.
"Abisnya lo kebo amat"ucap Friska.
"Sini sarapan dulu elah"ucap Friska.
"Iya iya"ucap Bella lalu mereka berdua sarapan dan selesai sarapan, mereka memesan taksi online lalu berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Bella berkata......
"Taman belakang yuk, bolos ae yuk"ajak Bella.
"Ye saodah, nggak boleh gitu kita baru beberapa hari di sini"ucap Friska.
"Banyak bacot lu, iku kagak?"ucap Bella.
"Ya ikutlah"ucal Friska.
"Ye, punya sahabat kayak b-a ba b-i bi"ucao Bella.
"Apaan tuh?"tanya Friska.
"Kuda"ucap Bella.
"Lo pikir gue bego apa"ucap Friska.
"Maybe yes"ucap Bella.
"Au ah, bomat. Jadi bolos nggak"ucap Friska.
"Jadi lah, masa nggak pula"ucap Bella.
"Yaudah ayo"ucap Friska lalu menarik pergelangan tangan Bella menuju taman belakang sekolah.
Sesampainya di taman belakang, mereka mendengar seorang perempuan sedang berkeluh kesah.
"Keluarga? Apa itu yang dimaksud keluarga? Mengekang seperti binatang, membandingkan gue dengan orang lain, menyuruh seperti pembantu, membentak seperti berbicara pada orang tuli. Kenapa? Kenapa keluarga kandung gue nggak pernah ngerti perasaan gue? Kenapa mereka tidak pernah peduli gue? Orang bilang, gue adalah seorang yang periang dan selalu tertawa. Tapi, andai mereka tau bahwa orang yang sering tertawa lah yang menyimpan luka terlalu dalam. Gue jadi ingat sahabat gue, sahabat yang selalu support gue, sahabat yang selalu ada di saat suka dan duka, sahabat yang menerima gue apa adanya, sahabat yang sudah gue anggap seperti keluarga gue sendiri. Bukan seperti keluarga kandung gue yang selalu membandingkan gue dengan orang lain, coba aja kalau mereka dibandingkan sama orang tua orang lain, pasti mereka marah dan sakit hati, begitu juga gue, gue selalu dipandang remeh oleh keluarga gue, gue selalu disakiti, dikekang, disuruh suruh, akhh hidup gue gini amat. Keluarga cemara bilang, keluarga adalah harta yang paling berharga, tapi bagi gue sahabat adalah harta gue, harta yang paling berarti dan berharga buat gue, gue menyayangi mereka lebih dari gue menyayangi diri gue sendiri, mereka selalu ada buat gue, menerima gue apa adanya, menyenangi kelebihan gue, memaklumi kekurangan gue, sahabat adalah real family gue. Gue pengen sahabat gue kembali, gue pengen seperti dulu lagi. Freya? Dimana lo sekarang Frey, hanya lo yang dapat membantu gue saat ini, plis kembali ke sini, perbaiki persahabatan kita"ucap seseorang lalu Bella berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real My Family {TAMAT}
Mystery / Thriller"Lo seharusnya sadar, kita itu sudah berbeda dan lo harus tau itu" "Semua orang memang berbeda" "Kita itu nggak bisa bersatu lagi, sudahlah lepaskan gue" "Gue nggak bakal lepasin lo semudah itu" "Jujur, gue merindukan kita, tapi gue juga tau kita it...