Sesampainya di Indonesia, saat turun dari pesawat, Syasya dan Galang saling bersitatap, entah apalah maksud tatapan tersebut.
"Gue nggak bisa bayangin apa yang akan terjadi setelah ini"ucap Syasya.
"Gue yakin, semuanya bakal hancur lebur"ucap Galang.
"Kalian nyembunyiin apa sih?"tanya Arya mewakilkan wajah penasaran yang lainnya.
Syasya hanya membalas dengan senyuman, sedangkan Galang menatap Syakira dengan tatapan sendu.
"Ke mansion Wores aja dan kalian akan tau semuanya"ucap Syasya.
"Apa sih yang kami tau apa sih yang kami nggak tau?"tanya Bella bingung.
"Jangan ngadi ngadi, ayo cepat ke sana"ucap Syasya, karna penasaran semuanya menurut dan melupakan rasa lelah mereka.
Sesampainya di sana, mereka melihat banyak orang yang berkerumunan datang ke sana, termasuk Kanya dan keluarga.
"Apa yang terjadi?"tanya Syakira.
Diam. Semuanya diam, ada yang menunduk, ada yang saling bersitatap, dan ada juga yang ingin mengatakan tapi tidak bisa.
"Gue tanya sekali lagi. Ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi?"tanya Syasya dengan menaikkan suaranya satu oktaf.
Nadira mendekati Syakira lalu memeluknya. Syakira yang kaget atas perlakuan Nadira hanya bisa diam dan menunggu seseorang menjelaskan semuanya.
Nadira melepaskan pelukan Syakira dan menatap Syakira dengan tatapan sendu, Syakira yang penasaran akhirnya membuka suaranya.
"Ini sebenarnya ada apa tante?"tanya Syakira.
"O---orang tu---a kamu su---dah ti---tiada"ucap Nadira dengan susah payah.
"Nggak! Nggak mungkin!"ucap Syakira menggelengkan kepalanya lalu berlari ke dalam mansionnya.
Saat tiba di dalam mansion lebih tepatnya di ruang tamu, Syakira melihat dua mayat terbujur dengan ditutupi kain putih membuat kaki Syakira melemah seketika lalu iya membuka kedua kain putih sehingga ia melihat wajah kedua orang tuanya yang pucat, kaku, dan berbalut kapas.
"Gak! Gak! Ini cuma mimpi kan! Ini mimpi kan"ucap Syakira sambil menangis tersedu sedu.
Kanya mendekati Syakira lalu memeluknya, Syakira yang sempat kaget atas perlakuan Kanya, menangis di pelukan Kanya.
"Sabar ya sayang, ini semua sudah takdir kamu, semua manusia lambat laun juga merasakan kematian, kamu yang ikhlas biarkan mereka tenang, kamu yang tabah kami akan selalu ada buat kamu"ucap Kanya.
Syakira mulai tenang, tak berapa lama mayat di bawa ke peristirahatan terakhir mereka. Setelah proses penguburan selesai, tinggallah Kanya dan keluarga beserta leader leader yang terlibat dalam perperangan.
Kenapa para leader yang sangat membenci Syakira masih tinggal di sini? Itu juga karna Kanya yang mengancam mereka 'siapa di antara kalian yang meninggalkan Syakira di pemakaman, maka yakin lah kepala kalian akan ku lempar ke Saudi Arabia, dan aku tidak pernah mengingkari ucapan ku sendiri'. Itu lah yang membuat mereka takut, karna mereka juga tau, Kanya tidak pernah main main dengan ucapannya sendiri.
Syakira yang menangis di antara nisan kedua orang tuanya pun bangkit berdiri dan menatap Nadira dan Safira yang berdiri berdampingan.
"Kenapa mereka bisa kayak gini?"tanya Syakira pada Nadira dan Safira.
MAMPUS -batin Nadira dan Safira.
"Eumm, a---anu a---nu me---"ucapan Safira yang dipotong oleh Nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real My Family {TAMAT}
Mystery / Thriller"Lo seharusnya sadar, kita itu sudah berbeda dan lo harus tau itu" "Semua orang memang berbeda" "Kita itu nggak bisa bersatu lagi, sudahlah lepaskan gue" "Gue nggak bakal lepasin lo semudah itu" "Jujur, gue merindukan kita, tapi gue juga tau kita it...