🌼🌼🌼
Saka bisa melihat gadis itu, dengan tatapan yang fokus pada langit di atasnya. Senyumnya sedikit muncul pada wajah yang Saka akui, memang dapat menarik perhatian pria yang menatapnya.
Hingga tatapan gadis itu turun, ketika Saka memberhentikan motor ninjanya tepat di hadapan gadis yang malam ini terlihat manis mengenakan dress selutut berwarna peach.
"Raka, maaf ngerepotin."
Saka mengangguk dan tersenyum kecil di balik helm full facenya. Lalu dengan lirikan matanya, Saka menyuruh Bella untuk segera naik ke atas motornya. Tadi ketika Saka baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya, satu buah pesan masuk ke ponselnya. Pesan dari Bella yang meminta tolong untuk dijemput di salah satu mall yang cukup terkenal di kota hujan ini karena mobil yang sedang menjemputnya mendadak mogok di tengah perjalanan. Tak masalah bagi Saka, selama dirinya memang tidak ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Seperti biasa, selama diperjalanan tidak ada percakapan diantara keduanya. Saka yang memang senang menciptakan hening dan Bella yang memang sudah terbiasa dengan hening yang selalu datang disaat sedang bersama Saka. Namun tanpa sepengetahuan Saka, Bella tersenyum tipis. Menatap punggung yang selama ini selalu ia tatap dengan binar di kedua matanya. Walau Bella tahu, punggung tersebut tidak akan bisa ia gapai walau sedekat jarak mereka seperti saat ini.
"Kamu udah makan, Ka?" Bella mulai membuka obrolan, yang biasanya ia jarang lakukan ketika sedang bersama Saka di perjalanan seperti ini.
Saka hanya menggeleng membuat Bella memajukan kepalanya, dagunya kini hampir menyentuh bahu Saka.
"Mau mampir dulu?"
Dan Bella mendapatkan gelengan kembali dari Saka. Membuatnya berdeham kecil ketika tenggorokannya seperti tercekat begitu saja. Hingga motor itu berhenti tepat di depan rumahnya, dengan mobil hitam yang Bella kenali terparkir rapi.
"Mau masuk dulu, Ka?"
Saka menatap Bella, lalu kembali memberikan gelengan sebagai jawaban tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.
"Ka? Are you okay?" Bella memegang lengan Saka yang terbalut jaket kulit berwarna hitam, wajahnya sedikit khawatir ketika Saka sejak tadi tak kunjung mengeluarkan suaranya.
"Nggak apa-apa kok, Bell." Saka akhirnya mengucapkan kalimat pertamanya, memberikan senyuman tipis yang walaupun terhalang oleh helmnya, Bella dapat menerima senyum itu dari mata Saka yang menyipit.
"Cuma kepikiran tugas kuliah aja," lanjut Saka dengan bergumam.
Bella menghela napasnya lalu mengangguk kecil.
"Yaudah, hati-hati di jalan yaa. Sekali lagi makasih banyak, maaf aku ngerepotin kamu."
"It's okay."
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Teen Fiction"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...