Ehe ada Saka... 😁
Udah siap?
Jangan lupa klik tombol bintangnya yaa 🌟
Selamat membaca giys...
🌼🌼🌼
"Whoaaaaa...."
Bima menatap takjub dekorasi yang baru saja selesai dibuat. Dengan kayu berbentuk setengah lingkaran, berwarna biru tua, biru pudar, abu muda hingga putih disusun menjadi sebuah bentuk awan yang menarik perhatian.
"Mantap dah!" Bima meninju pelan bahu Saka yang sama menatap dekorasi yang baru saja selesai dibuat.
"Sesuai sama ekspektasi lo nggak tuh?"
Bima dan Saka sontak menatap Ares yang kini berjalan dengan alis yang diangkat satu, seolah membanggakan hasil kerja pekerjanya dalam menyelesaikan dekorasi yang sepertinya menjadi icon tema kafe ini.
"Thanks, Mas." Saka tersenyum puas pada Ares yang kini berada di sampingnya.
"Sesuai sama harga yang gua tawar kan?"
"Masih kemahalan sih menurut gua," gumam Sakti yang baru saja bergabung dengan secangkir kopi panas di tangannya.
"Heh!" Ares berbalik, menatap Sakti dengan pelototan. "Lo kira gampang apa bikin dekor yang kaya gini. Belum lagi bikin kayunya yang bentuknya bikin geleng-geleng kepala."
"Itu mah lo-nya aja Mas yang kurang bakat." Sakti tersenyum meremehkan.
"Kurang ajar yaa ini bocah!" Ares menggulung lengan kemeja hitamnya, namun sebelum menghampiri Sakti yang sedang duduk dengan santai, Saka menarik lengannya.
"Udah deh nggak usah diladenin. Dijailin gitu aja masih aja baper sih, Mas."
"Nyebelin noh bocah satu!" Ares menunjuk Sakti dengan wajah gemasnya. Saka hanya menepuk pundak Ares beberapa kali, sebelum akhirnya menghampiri bangku serta meja yang baru saja datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Fiksi Remaja"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...