Prolog

3.9K 257 45
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Sore ini langit hanya dihiasi oleh awan putih yang tak disinari cahaya mentari. Membuat cuaca di salah satu sudut bumi ini cukup sejuk. Angin mulai terlihat berlalu-lalang lembut, menyebabkan helaian rambut dari seorang anak perempuan berusia 7 tahun itu seakan ikut menari.

Tangannya masih sibuk memegang permen kapas bungkusan yang selalu dibelinya di supermarket, sementara seorang anak laki-laki yang tampak rapi dengan baju rajut putih beserta celana levis abunya sibuk merangkai sesuatu di tangannya.

"Sini." Anak laki-laki itu mengambil lengan kiri dari anak perempuan yang masih mencecap rasa manis dari permen kapasnya.

"Ini nggak boleh sampai hilang. Kenang-kenangan dari Saka."

Mata anak perempuan itu berbinar, lalu mengangguk dengan girang.

"Daisy, hari ini Saka bakal pergi. Saka bakal pindah rumah."

"Daisy tahu."

"Kita nggak bakal bisa ketemu lagi. Nggak bisa berangkat ke sekolah bareng lagi. Pokoknya kita nanti bakal pisah jauh."

"Jauh?" Daisy, anak perempuan yang kini menatap Saka dengan penuh tanya. "Saka mau pergi ke luar angkasa?"

Saka terkekeh kecil, lalu mengangguk jahil. "Iyaa Saka mau pergi ke luar angkasa, mau tangkap alien."

"Kalo gitu Daisy ikut!"

"Nggak boleh, nanti Daisy takut terus nangis. Saka yang bakal dimarahin sama Bunda dan Mama."

Daisy memurungkan wajahnya. Lalu menatap Saka sebentar, hingga akhirnya dirinya berdiri. Lalu berlari, meninggalkan Saka yang berteriak memanggil namanya.

~~~

Daisy menyerahkan boneka berbentuk awan putih yang sedang tersenyum dengan pita berwarna pink disisi kepala boneka tersebut kepada Saka. Masih ada murung di wajah kecilnya ketika dirinya mendongak pada Saka yang tingginya lebih beberapa centimeter dari tingginya.

"Ini kenang-kenangan dari Daisy. Nggak boleh sampai hilang juga."

"Tapi Saka cowok, Daisy. Masa dikasih boneka."

"Daisy nggak bisa bikin gelang kaya Saka. Jadi, Daisy kasih boneka kesayangan Daisy aja."

Saka mengangguk mengalah, baru saja ingin mengambil boneka awan dari tangan Daisy, ketika Daisy masih menahan boneka tersebut. Seperti berat untuk diberikan.

"Harus dijaga bonekanya."

"Iyaa."

"Harus dicuci juga. Nanti warna putihnya jadi kotor kalo nggak dicuci."

After We Meet Again - (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang