☁️☁️☁️
Daisy masih berdiri tegap di hadapan Mina yang sejak tadi memperhatikannya dengan seksama. Hari ini adalah hari pertama ia bekerja di Orchid Caffe. Entah apa reaksi Bundanya nanti ketika mengetahui bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan. Di kafe ini, sebagai penjaga kasir?
"Nih, lo bisa baca tata caranya gunain ini mesin kasir disini. Kalo ada yang bingung baru boleh tanya. Nah, mumpung pengunjung belum begitu rame, bisalah lo pelajari dulu itu tata caranya. Soalnya nih lo atau gua nggak mungkin terus-terusan jaga kasir. Kalo rame, lo harus bantu Tito jadi writers. Nanti masalah kerja writers, lo bisa..."
"Mbak?" Daisy mengangkat tangan kanannya, menginterupsi Mina untuk berhenti berbicara. "Ngomongnya bisa pelan-pelan nggak? Aku bingung jadinya." Daisy meringis pelan, membuat Mina menghela napasnya.
"Pokoknya sekarang lo pelajari dulu nih tata cara gunain mesin kasir. Kalo ada yang bingung baru boleh nanya." Mina menyerahkan satu lembar kertas berisi tata cara serta kode-kode dari mesin kasir.
"Kalo nggak bingung, berarti nggak usah nanya."
"Ngerasa hebat banget lo?"
"Eh? Bukan gitu. Kan aku cuma nanya." Daisy menerima kertas tersebut, lalu membacanya dengan sangat teliti.
"Mbak?"
"Ck!" Mina berdecak pelan. "Bisa nggak sih lo jangan manggil, Mbak? Umur gua masih 21 tahun."
"Eh, masa?"
"Muka gua keliatan tua emangnya?" Mina menunjuk wajahnya sendiri.
"Hem... sedikit," kekeh Daisy yang berhasil membuat Mina melebarkan kedua bola matanya.
"Seriusan?"
"M-mungkin karena lipstick merahnya kali ya."
Mina menghela napasnya, lalu mengeluarkan cermin dari laci kasir.
"Emang harus ganti kali yaa warna lipsticknya," gumam Mina pelan. Membuat Daisy tanpa sadar mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Teen Fiction"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...