☁️☁️☁️
Daisy memasukan buku catatannya dalam tas. Dosen dari mata kuliah Matematikanya baru saja keluar, meninggalkan beberapa bekas catatan di papan tulis serta tugas yang mesti dikerjakan dan dikumpulkan.
"Mau ngerjain tugas bareng, Dai?"
Dinar berdiri di samping meja Daisy, dengan tas selempangnya yang telah tergantung di pundak kirinya.
Daisy menatap Dinar lama, lalu mengerjapkan matanya beberapa kali ketika mengingat bagaimana ia harus pergi bertemu dengan seseorang.
"Heem..., kayanya Daisy gak bisa kalo hari ini." Lalu tubuhnya berdiri begitu saja dengan semangat, senyum di wajahnya tertarik begitu saja. "Minggu depan aja gimana? Tugasnya kan dikumpul akhir bulan ini."
Dinar mengangguk kalem. "Boleh. Kalo gitu nanti kita atur jadwal lagi aja ya?"
"Siap!" Daisy menghentakan satu kakinya dengan tangan yang serentak hormat. Membuat keduanya tertawa bersamaan.
~~~
Teriknya dari sinar matahari membuat Daisy lebih menyipitkan kembali matanya, mencoba membaca nama yang tertera dari layar ponsel yang sejak tadi terus bergetar panjang.
"Apa?"
"Dimana sih Dai?! Ya Allah. Gua udah kering kaku banget ini lo jemur lama-lama."
"Sabar kenapa sih, Daisy lagi berenti dulu juga gara-gara,---"
"Gua? Sini lo! Gua taburin akhlak dulu biar sadar dan berperasaan dikit."
"Lagian disuruh masuk duluan malah nggak mau," ucap Daisy dengan pelan, dengan bibir yang ia cebikan.
"Udah deh ah, cepetan! 5 menit nggak nyampe gua balik aja. Bye!"
"Nyusahin." Daisy memasukan ponsel dalam saku sweaternya seraya kembali meneruskan langkahnya. Hingga ketika langkahnya telah membawa pada tempat yang ia tuju serta matanya yang melihat gadis yang berdiri di depan kafe, Daisy tersenyum.
Gadis yang kini memakai jaket levis serta masker kain yang ia pakai untuk melindungi sebagian wajahnya, memberikan tatapan datar pada Daisy yang kini berjalan ke arahnya dengan senyuman lebar di bibirnya.
"LAMA LO!"
Daisy terkekeh kecil, baru saja akan cepat-cepat menghampiri gadis yang baru saja berteriak namun tertahan ketika melihat pria jangkung yang kini berdiri di belakang gadis berjaket levis. Matanya membola begitu saja, kekehannya berganti dengan senyuman lebar seraya berlari mendekati pria tersebut.
"MARAAAAA..."
Daisy menubrukan tubuhnya pada pelukan Mara, yang kini tertawa geli entah karena apa. Sementara Yasmin, mendengus sebal. Membalikan tubuhnya demi melihat kedua insan yang sekarang malah asyik berpelukan. DI TEMPAT UMUM!
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Jugendliteratur"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...