Part 3 - (Tumbuh)

1.8K 182 27
                                    

Ada yang lagi sedih, boleh minta pelukannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang lagi sedih, boleh minta pelukannya?

Atau,

Kalimat penghibur untuk, Daisy?

Selamat membaca 😊

☁️☁️☁️

Daisy terus memandangi formulir yang sejak tadi ragu ia isi. Namun, mengingat pertanyaan bundanya sore tadi, membuat Daisy sedikit merasa bersalah. Ia dan bundanya selalu terbuka dalam hal apapun. Ini adalah janji yang Daisy buat setelah Saka pergi dari kehidupannya.

Kamu harus jadi cewek yang kuat, nggak boleh cengeng. Jangan sering buat bunda nangis.

Tentu, Daisy berharap dengan dibuatnya janji tersebut bisa membantu bundanya jika sedang mengalami kesusahan. Atau setidaknya walau Daisy tidak membantu banyak, ia bisa menghibur bundanya jika sedang merasa sedih ataupun lelah yang sejak lama telah merawat dirinya hingga tumbuh besar seperti sekarang hanya sendirian.

Daisy menghirup napas perlahan, mencoba untuk tenang dan menyusun beberapa kalimat jika nanti berhadapan dengan bundanya. Dirasa sudah cukup, langkahnya ia tuntun pada kamar yang tepat berada di samping kamarnya.

Tok tok tok.

"Bunda?" Daisy menempelkan satu telinganya pada pintu cokelat yang tertutup rapat. Dan ketika mendengar langkah kaki mendekat, Daisy langsung berdiri tegap. Memasang senyum cerianya agar bundanya tidak curiga.

"Kenapa, Daisy?"

"Bunda sibuk?"

Bundanya tampak menggeleng, lalu mempersilahkan masuk Daisy yang kedua tangannya sibuk menyembunyikan formulir di balik kaus longgarnya.

"Pasti mau curhat nih."

Daisy menyengir, lalu mengangguk.

"Sini duduk." Bundanya menepuk kasur king size yang menurut Daisy terlalu besar untuk tubuh bundanya yang mungil.

Daisy merangkak menaiki kasur, lalu melipat kedua kakinya, bersila. Bundanya tampak menunggu dirinya bercerita, dilihat dari tatapan yang kini tertuju lurus pada matanya.

"Bunda?"

"Iya?"

"Bunda capek?"

Bundanya tampak mengernyitkan dahi, lalu terkekeh kecil. Matanya ia larikan ke atas, tampak seperti berpikir.

"Sedikit."

"Bunda jangan capek-capek yaaa. Nanti sakit. Kalo Bunda sakit, Daisy yang repot."

"Kurang ajar banget ini anak." Daisy tertawa ketika bundanya mencubit kedua pipinya.

After We Meet Again - (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang