Part 10 - (Rasa Bersalah)

1.2K 123 14
                                    

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

Daisy kembali menutup bibirnya dengan tangan, menahan tawa yang akan keluar ketika Yasmin berdiri di hadapannya dengan satu tangan yang ditaruh di pinggangnya. Bak seorang model.

"Kaya tante-tante."

Yasmin berdecak, memilih berjalan ke arah Daisy yang kini sudah mengeluarkan kekehan kecil.

"Capek banget."

"Udah dibilang, pakai aja yang ada di rumah."

"Gua nggak ada dress yang pas buat dipake di promnight nanti."

Yasmin menyenderkan tubuhnya yang rasanya kaku sekali karena terlalu banyak mencoba hampir enam dress untuk dipakainya nanti di acara promnight.

Mereka berdua saat ini sedang berada di salah satu butik yang memang khusus menjual segala dress pesta serta gaun pengantin sekaligus.

Yasmin.

Sepertinya hanya Yasmin yang memang berniat mencari dress untuk dipakainya nanti, karena Daisy sejak kedatangannya satu jam yang lalu di butik ini hanya duduk di salah satu kursi tunggu. Mengangguk serta memberi sedikit komentar ketika Yasmin menunjuk beberapa dress di hadapannya.

"Lo udah ada dress buat dipakai nanti?"

Daisy tampak berpikir, lalu menggelengkan kepalanya.

"Lah? Gimana sih lo? Terus nanti lo mau pake apaan? Seragam sekolah?"

Daisy mengendikan bahunya. "Nggak tau, mungkin Bunda punya dress yang bisa dipakai sama Daisy nanti."

Yasmin menghela napasnya. Tubuhnya sudah sangat terasa lelah sekali hingga rasanya tak sanggup untuk berjalan pulang nanti.

"Yaudah yuk."

Yasmin berdiri dari duduknya, berjalan ke arah ruangan yang kini terlihat kosong untuk mengganti pakaiannya kembali.

"Jadinya nggak beli apa-apa?"

"Nggak. Kita pulang aja, capek gua."

~~~

Tidak. Daisy benar-benar tidak pulang sehabis kunjungannya ke butik, yang menurutnya hanya buang-buang waktu karena baik dirinya maupun Yasmin tidak membawa tas belanja dengan logo butik tersebut. Setelah berganti pakaian tadi, Yasmin menariknya ke salah satu toko pernak pernik dengan warna merah muda hampir di seluruh dinding dan dekorasinya.

"Seenggaknya kita ada yang dibeli, Dai. Biar nggak sia-sia banget ongkos jalannya."

Dan sekarang Daisy menatap satu jinjingan berwarna pink dengan garis putih dan logo khas toko pernak pernik tersebut, dimana di dalamnya terdapat satu pasang anting yang memiliki bentuk bunga dengan bagian bawah yang memanjang, yang dibentuk menyerupai batang dan daun. Daisy mengernyitkan dahinya, langkahnya kembali berjalan pelan, dan dirinya memikirkan kenapa harus ia beli anting tersebut. Bahkan untuk pakaian untuk acara promnight saja Daisy belum memilih.

After We Meet Again - (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang