☁️☁️☁️
Daisy membawa kursi berwarna biru ke hadapan meja kasir. Kakinya menapaki kaki kursi agar dirinya bisa sampai ke atas kursi. Setelah berhasil, Daisy dapat melihat bagaimana Mina tertawa kecil.
"Capek?"
"Lumayan. Kalo malam minggu gini rame yaa."
"Baru jam 7 malam, Dai. Pasangan-pasangan uwu belum pada keluar jam segini mah," ucap Mina seraya terkekeh kecil.
"Eh, Kak?"
"Kenapa?"
"Kalo lagi nggak ada pelanggan gini boleh main ponsel nggak sih?"
"Hem..." Mina tampak berpikir. "Boleh deh kayanya. Nggak tau sih, cuma gua suka aja main ponsel kalo lagi sepi atau nggak ada pelanggan. Kenapa? Mau hubungi cowok lo ya?"
"Bukan! Mau chatan sama temen kampus."
"Temen tapi mesra?"
"Temenku cewek, Kak."
"Masa? Lo belum punya gebetan Dai?"
Daisy menggeleng, seraya mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka room chatnya bersama Dinar.
"Seriusan?"
"Hem, kata Bunda nggak boleh pacaran dulu selama sekolah."
"Lah kan lo udah lulus sekolah."
"Belum. Kan masih kuliah Daisy, Kak."
Daisy mengetikan satu pesan kepada Dinar, mengabaikan pelototan Mina yang ditujukan kepadanya.
"Bujug. Terus lo mau cari pacar pas udah lulus kuliah?"
"Mungkin." Daisy menyimpan ponselnya kembali ke saku apron hitamnya. "Tapi takut nggak ada yang mau sama aku," cengir Daisy membuat Mina mendesis pelan.
"Hish, yakali nggak ada yang mau sama modelan kaya lo. Tapi beneran deh, Dai, masa mau cari pacar pas lulus kuliah. Gua udah keburu punya anak kali."
"Kak Mina mau langsung nikah sama Mas Sakti?"
"HEH!" Mina menambah pelototannya pada Daisy dengan lebar. "Kalo ngomong tuh yang bisa gua Aamiin-in ke Dai."
"Yaa kan jodoh nggak ada yang tau Kak," jawab Daisy dengan tawa yang membuat Mina menatapnya jengkel.
"Kalo jodoh gua macem Mas Raka mah nggak masalah, Dai," gumam Mina.
"Memang, cewek kemarin itu bukan ceweknya Pak Saka?"
"Saka?"
"E-eh. Pak Raka maksudnya." Daisy memberi cengiran kepada Mina.
"Makannya, duh patah hati amat gua kalo itu cewek beneran gebetannya Mas Raka. Mana cantik lagi, iya kan Dai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Ficção Adolescente"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...