🌼🌼🌼
Daisy menatap wanita yang sejak tadi menatapnya tanpa kedip dengan wajah sedikit cemberut namun rona merah di pipinya tercetak begitu jelas.
"Bunda."
"Iya?"
"Jangan dilihatin terus dong. Daisy malu."
Vio terkekeh, merapikan rambut Daisy yang kini diikat menjadi dua di kedua sisi kepalanya.
"Cantik. Anak Bunda selalu cantik."
Daisy tersenyum lalu memeluk bundanya dengan erat.
"Kan berkat jari-jari Bunda yang ajaib. Daisy bisa jadi tambah cantik kaya gini."
Vio tertawa akhirnya mendengar bagaimana Daisy mengutarakan kalimatnya dengan percaya diri.
"Yasmin udah sampai?"
Daisy melepaskan pelukannya hanya untuk mengecek ponsel. Dan seperti beberapa menit lalu, tidak ada pesan masuk yang mengatakan bahwa Yasmin telah sampai di depan rumahnya untuk menjemputnya dan berangkat bersama ke acara promnight.
"Yasmin nggak lupa kan ya?" Daisy bergumam, membuat Vio tersenyum lalu mengelus kepala Daisy pelan.
"Lagi di jalan mungkin. Tunggu aja, nanti juga pasti ngabarin."
Daisy mengangguk lalu berjalan menuju sofa untuk menunggu Yasmin yang mungkin memang sedang di jalan menuju rumahnya.
"Bunda?"
"Iya?"
Daisy menatap Vio yang tengah menggeser kardus-kardus cukup besar ke pojok ruangan.
"Daisy harus bilang ke Yasmin gimana?"
Vio menghentikan aktifitasnya, menatap Daisy yang kini memperlihatkan wajah sendu pada dirinya. Perlahan, Vio mendekati Daisy, merangkulnya dengan sayang ketika tubuh putrinya telah berada di dekatnya.
"Berat ya? Tapi Yasmin bakal ngerti, mungkin dia juga pasti ngerasa berat. Diingat kalian cukup dekat. Tapi Daisy..."
Vio memposisikan tubuh Daisy untuk menghadapnya.
"Hidup itu akan terus berjalan. Dan ini, mungkin udah jalan hidup kita yang Tuhan kasih."
"Bunda bahagia?"
"Sangat."
Daisy tersenyum. "Kalo gitu, Daisy juga bahagia."
Vio mengecup dahi Daisy dengan sayang.
"Daisy udah nggak bingung lagi buat jelasin ke Yasminnya."
~~~
Daisy kini tengah terduduk pada kursi penumpang dengan Yasmin yang berada di sebelahnya. 10 menit berlalu, semenjak Daisy duduk dengan tenang di kursi penumpang, decakan kesal terus keluar dari bibir Yasmin. Membuat Daisy menatap teman karibnya dengan sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Ficção Adolescente"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...