Part 9 - (Hasil Cara Magic)

1.1K 127 40
                                    

.
.
.

Siap?

Jangan lupa pencet tombol bintangnya yaaa 🌟

Kalo sudah, terimakasih banyak 🤗

Dan, selamat membaca giys 😊

☁️☁️☁️

Daisy masih saja mengerjapkan matanya. Menatap Mara dengan tatapan bingung sekaligus terkejut.

"Tapi..." Daisy melarikan matanya, lalu mendapati Yasmin yang masih setia berdiri di depan jendela kelasnya. "Daisy bakal berangkat bareng Yasmin, Ra."

Mara terkekeh kecil. Lalu menepuk pelan kepala Daisy seperti anak kecil.

"Aku yakin Yasmin juga pasti bawa pasangan ke acara promnight nanti."

"Sok tau lo!"

Yasmin, yang entah sejak kapan berada di samping Mara, menyentil kepala Mara dengan jari-jarinya. Satu alisnya terangkat dengan kedua tangan yang sekarang bersidekap dada.

"Daisy berangkat bareng gua."

"Berangkat doang kan? Nggak masalah. Asal di acara prom..."

"Dia juga bakal jadi partner promnight gua."

Mara mengernyitkan dahi, menatap Yasmin dengan sinis. "Lo lesbi?"

"Ada masalah buat lo?"

Mara menggelengkan kepalanya, merasa selalu kewalahan jika sudah berhadapan dengan Yasmin.

Daisy masih menatap kedua temannya dalam diam. Lalu setelahnya tubuhnya berdiri begitu saja ketika melihat Bundanya keluar dengan membawa map berwarna biru gelap.

"Bunda."

Daisy baru saja akan bertanya ketika tubuhnya ditarik maju. Diperangkap dalam pelukan erat sang Bunda yang kini memeluknya dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.

"Selamat yaaa, akhirnya anak Bunda bisa lulus dengan nilai yang..."

Daisy mencoba melepaskan pelukan ketika ucapan Bundanya menggantung begitu saja. Namun sepertinya, Bundanya tidak mengizinkan. Karena Daisy dapat merasakan bagaimana pelukan itu jauh lebih erat dari sebelumnya.

"... yang sangat-sangat buat Bunda bangga."

Daisy akhirnya dapat melepaskan tubuhnya dari pelukan sang Bunda. Menatap Bundanya dengan air mata yang tengah berkumpul, memenuhi ruang matanya.

Vio tersenyum tipis, dengan perlahan membuka map yang tengah dipegangnya dan mengambil salah satu kertas berwarna putih berisi nilai-nilai akhir dari Daisy. Dengan tatapan yang masih tertuju pada putrinya, Vio membukanya, membalikan kertas tersebut menghadap Daisy yang sekarang pipinya telah basah dialiri oleh air mata.

Dan senyuman di wajah Vio benar-benar tidak bisa ditahan, ketika Daisy membolakan matanya yang sipit.

"Ini..."

"Selamat! Anak Bunda masuk peringkat 3 besar di kelas."

Tangis Daisy pecah begitu saja. Tubuh kecilnya meringsek maju, memeluk kembali Bundanya demi meredam suara tangis yang tidak bisa ia tahan.

"Bunda bangga sama Daisy. Makasih yaa, udah berjuang sekeras ini dan bikin Bunda selalu bangga sama kamu."

Daisy hanya mampu mengangguk. Kalimatnya tertelan begitu saja oleh isak tangis dan rasa haru dalam dirinya. Dan dalam seling tangis itu, Daisy tersenyum. Mengucapkan terimakasih pada Bundanya karena telah selalu berada di sisinya. Berterimakasih pada dirinya sendiri karena telah mampu membuat dirinya dan Bundanya bangga. Dan yang terakhir, tentu pada Saka karena telah memberi cara magic dalam hidupnya.

After We Meet Again - (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang