🌼🌼🌼
Dan disinilah Saka. Berdiri menatap gadis yang tampak cantik dengan gaun Putri Saljunya, rambut yang dibiarkan tergerai dan sedikit bergelombang menambah kecantikan pada wajah yang kini tersenyum. Matanya menelusuri wajah-wajah yang kini serius menatapnya, hingga akhirnya mata itu menemukan Saka yang berdiri dengan kamera digantung di lehernya, senyuman itu kian melebar. Tangan yang sejak tadi memegang apel merah itu ia dorong ke depan, menatap penyihir yang menangkup kedua tangannya.
"Eat?"
"Yes.., Princess.."
Dan tubuhnya terjatuh, mengikuti alur yang sedang diperankannya. Dan Saka mengangkat kameranya. Mulai mengambil gambar dimana gadis itu terjatuh, dibawa oleh para kurcaci pada tempat tidur beludrunya. Hingga dimana seorang pangeran yang datang dan berakting mencium sang putri yang sedang terkena sihir, Saka sedikit menurunkan kameranya. Menatap kedua pasangan yang kini sedang saling menatap penuh cinta, dengan senyuman menghiasi wajahnya.
Benar-benar pasangan serasi.
Riuhnya suara yang menggema membuat Saka tersentak di tempatnya. Semua orang telah berdiri, memberikan tepuk tangan yang meriah untuk para pemain drama yang kini tengah berpegangan tangan di atas panggung sana. Merendahkan tubuh mereka sebagai tanda hormat dan terimakasih. Dan sekali lagi, Saka menaikan kameranya. Mengambil kembali gambar gadis yang benar-benar cantik dengan senyuman lebarnya.
~~~
Bella menuruni tangga kecil dengan tergesa. Tak peduli jika dirinya akan jatuh terguling akibat pakaiannya yang tersangkut, karena sekarang yang terpenting adalah menemui pria yang tampak serius dengan kameranya.
Jadi, bagaimana Bella harus menjelaskan bahwa jantungnya masih saja berdetak kencang walau hanya melihat pria itu berdiri dan diam. Bagaimana bisa Bella melupakan perasaannya begitu saja, walaupun pria itu telah menegaskan perasaan dirinya sendiri. Maka ketika pria itu mendongakan kepalanya, mengalihkan tatapan dari kameranya, Bella memelankan langkahnya. Tangannya mencengkeram sisi gaunnya dengan erat.
"Congrats, Bell."
Jadi, biarkan waktu dan keadaan yang merestuinya kali ini. Biarkan perasaan Saka yang sudah jelas terhadapnya, atau perasaan dirinya yang harus kembali merasakan sakit setelahnya. Karena sekarang, senyuman lebar menghiasi wajah Bella. Tubuhnya yang kecil telah terperangkap pada kungkungan lengan Saka yang baru ia rasakan 1 menit setelahnya.
"Makasih, Ka." Bella menghirup aroma tubuh atau parfum Saka, Bella tidak tahu. Aroma yang pernah dan masih ia harap bisa terus ia hirup di sepanjang hidupnya.
Saka melepaskan pelukan itu tak lama. Sementara Bella walau merasa kehilangan, masih bisa ia syukuri.
"Makasih udah mau datang yaa, Ka."
"Lo udah bilang makasih tadi, Bell. Tapi, sama-sama. Penampilan lo keren tadi." Saka tersenyum menatap Bella yang kini sepertinya sedang bahagia. Karena senyuman lebar terus menghiasi wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Teen Fiction"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...