🌼🌼🌼
"Main hp terus."
Ucapan itu seketika membuat Daisy mendongak, menatap Saka dengan meringis seraya memasukan ponselnya pada saku jaket tebalnya.
"Nggak senang yaa, Saka ajak jalan?"
"Eh?" Daisy memasang raut terkejut di wajahnya, melambaikan kedua tangannya pada Saka. "Bukan gitu. Tadi, lagi balas pesan teman dulu."
Saka mengangguk kecil dengan senyuman di wajahnya, namun membuat Daisy makin merasa tak enak.
"Maafin yaa Saka."
Saka tergelak, menghampiri Daisy yang kini memasang ekspresi sedih di wajah manisnya.
"Kamu kebanyakan minta maaf hari ini. Sadar nggak?"
Daisy menggeleng, membuat Saka mengurangi gelakannya. Digantikan dengan meraih tangan Daisy untuk digenggamnya.
"Kalo gitu, lupain masalah yang tadi. Kita cari kesenangan untuk malam ini."
Dan sebelum Saka mengambil langkah pertamanya, satu matanya mengedip rayu pada Daisy. Tidak tahu efeknya pada gadis yang sedang digenggamnya. Pada Daisy, yang jantungnya semakin berdebar akibat satu kedipan dari mata itu.
~~~
"Pasar malam?"
Saka mengangguk, menatap Daisy yang sepertinya sibuk menatap bianglala berukuran kecil yang sedang memutar perlahan.
"Nggak masalah? Atau kamu mau ke tempat lain aja?" Saka baru melangkahkan satu kakinya untuk meninggalkan area pasar malam, ketika tangan yang digenggamannya menariknya pelan. Hingga Saka dapat melihat bagaimana Daisy tersenyum seraya menatapnya.
"Nggak apa-apa kok, Saka. Kita main disini aja," ucap Daisy seraya berbalik menarik Saka yang mengekori dari belakang. Dengan tangan mereka yang menggenggam satu sama lain.
Lapangan yang memang cukup luas di daerah Kota Bogor bagian Barat ini disulap menjadi berpetak-petak tenda beraneka macam pedagang. Mulai makanan, minuman, pakaian hingga berbagai macam aksesoris, yang hampir memenuhi bagian sisi-sisi lapangan. Lalu lampu-lampu hias beraneka warna menghiasi langit-langit lapangan, membuat Daisy menatapnya dengan kagum. Lalu di bagian tengah lapangan, telah disulap seperti taman hiburan.
"Kaya di Dufan yaa," ucap Daisy ketika melihat beberapa wahana permainan. Dari mulai komedi putar, bianglala, tong stan, ombak banyu dan rumah hantu. Serta beberapa mainan yang dikhususkan untuk para anak kecil seperti memancing ikan yang tidak sungguhan.
"Mau naik apa dulu?" tanya Saka pada Daisy yang benar-benar tampak menggemaskan ketika matanya memindai hampir seluruh arena pasar malam.
"Mau naik itu." Daisy menunjuk bianglala yang sejak kedatangannya tadi menarik perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again - (Tamat)
Fiksi Remaja"Untuk masa kecil yang telah memberi banyak warna, aku ucapkan terimakasih." "Dan untuk masa depan yang memisahkan kita, aku harap kita bisa bertemu kembali. Sebagai seseorang di masa kecil terdahulu." -Daisy ~~~ "Saka, punya cita-cita?" Anak perem...