“Emang beneran hantu seseram itu penampakannya?”
Andaikata bukan Nayeon yang bertanya, barangkali Jisoo langsung menutup sambungan telepon sepihak. Lagian pertanyaannya ada-ada saja. Yang namanya hantu mah, dari tercipta memang diharuskan menyeramkan. Memangnya ada hantu menggemaskan? Yah, kecuali casper.
“Kalau nggak nyeremin bukan hantu namanya. Noh, badut lucu,” balasnya masih dengan kesibukkan meracik kopi. Selain penikmat TV series berasal dari Spanyol tersebut, dia juga pecinta kopi.
Nayeon terdengar mencibir yang dibalas kekehan Jisoo. “Lagian aneh, begituan pakai ditanyain segala. Pernah nonton film horor nggak, sih?”
“Monster Inc termasuk horor nggak?”
“Ya ampun!”
Temannya satu ini memang rada aneh. Percaya nggak kalau Nayeon belum pernah menonton film horor sekalipun. Kelihatan saja dia dewasa, tapi tiap hari kerjaan di rumah cuma menyaksikan tayangan kartun.
“Gue mau mastiin aja rupa mereka kayak di—”
“Nay,” selanya berhenti sesaat mengaduk kopi, “saran gue mending lo nggak usah ikut ajakan Sasa.”
“Maunya gitu, cuma penasaran.”
“Bagian mana yang lo penasarin, sih?”
“Semuanya.” Cewek itu justru tertawa pelan. Membuat Jisoo mendengus lalu melanjutkan mengaduk kopi. “Termasuk sensasi ketemu hantunya.”
“Lo habis diracun apa sama Bobby?”
Bukannya direspon, cewek itu makin terkekeh saja. “Ada deh,” balasnya begitu saja.
Menyebalkan sekali, ya.
“Kalau telfon cuma buat nanya masalah gituan mending udahan deh, gue mau nonton.”
“Jangan dulu, gue masih mau tanya.”
“APA LAGI!?” serunya nggak sabaran.
“Gak usah galak-galak ah, pamali.”
“Iya, Sayang. Apa?”
Suara cekikikan Nayeon makin terdengar menyebablkan. Kalau mereka dalam satu ruang bersama nih, langsung bisa dipastikan mulut Nayeon akan terbungkam sama bekapan tangan Jisoo. Habisan responnya begitu mulu.
Pasti Bobby ngeracunin dia, pikirnya asal menduga.
“Ravn tadi ke rumah lo, ya?”
“Iya, kenapa?”
Nayeon sempat diam sesaat sebelum bersuara lagi, “Cuma mastiin aja dia beneran ke rumah lo.”
Dan seketika mengundang rasa ingin tahu Jisoo padanya. “Masih ngarepin dia?” tanyanya. Masalahnya ini juga menyangkut dirinya.
Jisoo tahu bagaimana usaha Nayeon buat mengambil perhatian cowok itu, si Ravn yang notabene adalah teman sekelas mereka. Walaupun sudah diberi perhatian demikian berlebihan, bahkan sampai ketara, Ravn tetap menutup mata. Entah karena nggak suka Nayeon atau memang dia sengaja bersikap bajingan.
Seringkali Jisoo merasa nggak enak hati terhadap Nayeon. Ravn kadangkala mendekatinya, dan Jisoo berusaha setengah mati buat menghindari cowok itu. Bukan berarti dia harus membenci Ravn, justru cowok itu baik cuma agak rese karena sering mengabaikan perhatian Nayeon.
“Dia ke sini cuma nganterin seragam Junghwan,” ujarnya menjelaskan.
Benar kok kalau Ravn kemari cuma mengantarkan seragam Taekwondo Junghwan, adiknya Jisoo. Ngomong-ngomong, cowok itu juga gurunya Junghwan di tempat pelatihan Taekwondo, makanya sering main rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di sini ada setan | taesoo ft. 95L [✔]
FanfictionBerawal dari ajakan temannya membuat klub pencari hantu. Kehidupan Jisoo mendadak berubah menjadi petualangan mistis, berburu, dan mengungkap kematian seseorang. Bersama teman-temannya, juga Taeyong, cowok yang dapat melihat hantu. ©2020 | Hippoyeaa