20. Pulang

2.4K 641 105
                                    

Nggak ada yang membicarakan peristiwa semalam pagi ini. Semuanya bungkam atas insiden hilangnya kedua teman mereka, juga perihal Jisoo yang nyaris mati terjatuh dari lantai dua. Meskipun beberapa orang masih mempertanyakan perihal, apa sebab Jisoo mengalami hal tersebut.

Demikian pula dengan Jisoo, enggan membicarakan. Dia sendiri banyak diam pagi ini. Pura-pura fokus membantu memindahkan barang ke bagasi mobil, padahal sesungguhnya dia masih terpikirkan suara tawa perempuan yang dilihatnya semalam. Jisoo nggak bisa mengenyahkan begitu saja, dan setiap kali berhasil, pasti ada saja hal yang membuatnya mengingatnya.

"Lo kenapa?" tanya Nayeon usai menangkap raut tegang Jisoo.

Kendati nggak mendapatkan jawaban, Nayeon seketika mengikuti arah pandang temannya ini. Tepatnya ke jendela lantai dua. Dipandangnya lamat-lamat, sampai ia menyakini bahwa akan melihat sesuatu di atas sana. Namun, dia nggak melihat apa pun selain jendela besar yang tertutupi tirai. Lalu anehnya, Jisoo kelihatan tegang saat melihat tempat itu. Membuat Nayeon mencemaskannya, apalagi semenjak semalam Jisoo cenderung pendiam.

"Jis?" panggilnya, tapi terabaikan.

Bukan cuma Jisoo saja yang berubah jadi diam, Bona dan Jimin pun serupa dengannya. Hanya saja, Bona masih mampu tersenyum setiap kali Scoups menghiburnya agar pikiran kosongnya itu teralihkan. Jisoo juga mendingan, dibandingkan Jimin yang mendadak menjadi cowok kaku dan pendiam.

Nggak ada satu pun orang yang terkesan ingin bertanya padanya, mengapa diam? Malah semua memilih bungkam dan berlagak baik-baik saja. Toh, ditanya pun percuma karena cowok itu nggak akan memberikan jawaban untuk semua pertanyaan. Lebih aneh lagi, sewaktu shubuh tadi, Taehyung menghebohkan banyak orang. Dia bilang Jimin aneh, kelihatan seram, tiba-tiba tersenyum di depan kaca. Saat ditanya kenapa, Jimin berbalik dan melontarkan senyum menyeramkan sehingga Taehyung berlari keluar lalu membangunkan teman-temannya.

Saat itu juga, Taeyong dan Johnny langsung mengecek sendiri keadaan Jimin. Ternyata cowok itu sedang tertidur di kasur, sama sekali nggak kelihatan seperti yang dijabarkan oleh Taehyung. Kendati demikian, mereka berdua nggak menuduh Taehyung ngelindur. Namun, mereka meminta supaya dia tutup mulut dan jangan sampai membeberkan hal demikian terhadap teman-temannya. Sekadar mengatasi agar tidak terjadi timbulnya praduga yang menuding Jimin aneh, sekaligus tidak ingin mengkhawatirkan yang lainnya.

Dikarenakan Jisoo belum juga merespon, Nayeon langsung menarik Taeyong kemudian menjelaskan apa yang sedang dilakukan Jisoo sejak lalu di sana. Cowok itu  segera menghampiri, menyahut tangan, dan menarik pandangannya supaya berhenti melihat jendela lantai dua.

"Gak udah diberi perhatian terus," tegurnya memahami apa yang mencuri perhatian cewek ini. "Bukan perempuan itu, mereka beda."

"Hm, siapa?" tanyanya, sudah teralihkan perhatiannya.

"Mending lo di mobil aja bareng Nayeon." Lalu melirik cewek di sampingnya yang masih mengamatinya penuh rasa khawatir. "Nay, jangan sampai dia bengong."

"Eh, iya." Nayeon merespon setengah gagap, lalu buru-buru menarik Jisoo dan mengajaknya masuk ke mobil. Dia bukan anak indigo yang bisa melihat dunia lain, tapi dia juga bukan orang bodoh yang awam akan hal-hal mistis. Meskipun nggak begitu paham sepenuhnya hal begituan, tapi Nayeon cukup memahami apa yang dikatakan oleh Taeyong terhadap Jisoo barusan.

Setelah kedua cewek itu masuk mobil, Bobby langsung memberitahukan kepada semuanya tentang pembagian mobil. Untuk Bona, Jimin, dan Jisoo diharapkan satu mobil bersama Nayeon, Scoups, Johnny, dan Taeyong. Tiga cewek: Hwasa, Seolhyun, dan Sowon satu mobil bersama Taehyung juga Bobby. Sementara tiga orang lainnya, Yuta bersama Siyeon dan Nayoung satu mobil. Akan tetapi, mobil mereka juga dipenuhi tas dan koper.

Rencana liburan pun usai, bahkan sebelum hari yang sudah ditentukan. Perjalanan pulang terasa sepi, sangat berbeda dengan perjalanan berangkat. Terutama mobil Taeyong yang sepinya begitu ketara. Di jok belakang kelihatan Bona dalam dekapan Scoups sudah terlelap tidur, Nayeon sedang berbicara sama Jisoo dan obrolan mereka kedengaran ringan sehingga cewek itu masih mau menanggapi, sedangkan Jimin diam bergeming di tempatnya sejak tadi.

Johnny yang terus memperhatikan merasa kasihan; pun aneh dengan diamnya cowok itu. Taeyong sempat ditanya, tapi dia cuma mampu mengangkat bahu tanda tak banyak tahu. Biarpun dapat melihat hantu, bukan berarti dia pintar dalam segala hal. Banyak hal yang belum dia ketahui. Toh, dia bukan penyembuh seseorang setelah mengalami kejadian mistis. Barangkali sampai rumah nanti, Taeyong bisa meminta bantuan pamannya.

"Jangan berhenti, nanti mati."

"Eh, apa?" tanya Nayeon spontan menatap Jimin di sebelahnya dengan raut bingung.

Barusan saja dia mendengar cowok ini melontarkan sebuah kalimat larangan. Kedengarannya pelan, seperti bisikan, tapi Nayeon cukup yakin bahwa Jimin-lah yang berkata begitu. Namun, saat ditanyakan lagi, cowok ini justru menatapnya tanpa ekspresi. Membuat Nayeon tersentak takut oleh tatapannya, dan kontan ia merapatkan tubuh ke Jisoo tanpa memberitahukan kepada temannya yang lain.

"Kenapa berhenti?" Taeyong bergumam, disusul Johnny membuka kaca jendela mobil lalu melongokkan kepala keluar.

Dia pun bertanya, "Kenapa berhenti, Bob?"

Bobby yang sudah turun dari mobil, menoleh cepat dan membalas, "Sowon mau muntah katanya."

"Dia kenapa?" Kali ini Taeyong yang bertanya. Serupa halnya dengan Johnny, melongokkan kepala dari celah jendela.

"Nggak tahu. Masuk angin kali," balasnya.

Sowon tampaknya serius ingin muntah. Cewek itu keluar tergesa-gesa dari mobil sambil memegangi perut dan mulut.

"Eh, mau ke mana? Di sini aja!" teriak Bobby yang cuma mendapatkan balasan cewek itu berupa gerakan dagu menunjuk ke depan.

Bobby ingin melarangnya. Namun, Sowon telanjur menyebrangi jalan, dan hal yang tidak akan pernah disangka kejadiannya, spontan mengejutkan semua orang. Jeritan pun menggema usai peristiwa mengerikan yang begitu cepat menghantam rekan mereka.

Semuanya menyakini bahwa tidak ada kendaraan di jalan ini, kecuali tiga mobil mereka. Jalanan sepi, tidak ada kehidupan di jalan raya. Lantas, siapa yang menduga bahwa akan ada sebuah truk lewat. Munculnya sebuah truk yang menghantam Sowon amatlah mengejutkan mereka, terutama Bobby karena tidak pernah mengira akan melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian ini. Bahkan dia merasal sesak karena telat bergerak untuk menolong temannya.

...

Aku update nih 😭




Di sini ada setan | taesoo ft. 95L [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang