Jimin kena karma setelah meledek Hwasa tanpa ampun. Kameranya jatuh dan terjun dengan bebas ke tanah yang ada kotoran kucing. Meninggalkan bekas tak enak sekaligus bau jijik, menyebabkan cowok itu mengerang marah lalu menyalahkan Hwasa.
“Nggak mau, bersihin lo!” katanya sih, begitu. Tapi cewek ber-body penuh namun amat seksi tersebut mengabaikan dirinya.
“Syukur. Kualat lo!” Semua orang kontan meledeknya, terutama Johnny teramat senang atas insiden jatuhnya kamera Jimin. Dengan begini cowok itu bisa diam tanpa harus berbicara sama kameranya. Habisan aktivitas dia itu menganggu banget, bikin orang yang denger jengkel.
Setelah dari kampus, mereka langsung balik ke rumah Bona. Mengambil kendaraan masing-masing, kebanyakan sih, satu mobil buat bersama. Jisoo yang datang tanpa boncengan lantas menerima tawaran Johnny pulang bersama. Walaupun Bona menawarkan menginap bersama Nayeon juga Sowon namun mengingat sang adik di rumah sendiri, dia tidak bisa meninggalkan begitu saja jadi ditolaklah tawaran Bona.
“Kita balik dulu, ya!” seru Yuta bersama rombongannya; Siyeon dan Nayoung; pun Taehyung terpaksa menarik Jimin lantaran masih ingin menyalahkan Hwasa atas insiden jatuh kameranya.
“Bobok yang nyenyak ya, Nay,” ucap cowok tersebut. Membuat Nayeon mengangguk singkat dan menoleh malu saat Sowon mencolek lengan tengah menggodanya.
“Jangan bergadang lo,” kata Seolhyun terhadap Hwasa yang memang terkenal sering bergadang. Cewek berkulit setengah gelap itu cuma nyengir sebelum pamit pulang bersama Minhyun.
Satu per satu orang mulai meninggalkan perkarangan rumah Bona, kini hanya tersisa beberapa orang saja yang belum juga pulang. Seolhyun kebetulan pulang nanti karena masih ada perlu yang berhubungan sama tugas kuliah, Bobby baru mengambil sepeda, tapi pulang nanti juga. Toh, rumahnya sekitaran sini.
“Ntar lo dianterin Taeyong ya, soalnya tuh mobil bukan punya gue,” ucap Johnny. “Tapi dia nganterin gue dulu. Rumah gue nggak jauh dari sini kok.”
Jisoo cuma mengangguk sejenak sembari menoleh ke cowok di sisi Johnny, dan tersenyum tipis padanya.
“Ayo!” Taeyong mengajak mereka pamit sebelum ketiganya masuk ke mobil jenis CRV.
Tatkala Jisoo ingin masuk, Johnny langsung menahan dan menyuruh supaya dia duduk di depan saja. Toh, di antara mereka Johnny-lah yang pertama kali turun nanti. Jisoo tidak dapat membantah, menurut saja permintaan cowok satu ini.
Di perjalanan pulang, tidak banyak obrolan yang terjalin di antara mereka, cuma ada alunan musik dari tape mengisi keheningan di dalam mobil. Tampaknya kalau ketiganya capek setelah mengikuti kegiatan yang tidak menghasilkan apa pun.
Yah, sekadar mencari hantu, jadi yang didapatkan mereka hanyalah pengalaman horor saja.
Setelah Johnny turun pun, di mobil tetap tidak ada percakapan. Sunyi nan sepi mengisi perjalanan tanpa ada lagi musik yang berdendang. Baik Jisoo maupun Taeyong, keduanya diam, telanjur sibuk dengan kefokusan masing-masing. Dan mendadak juga Jisoo mendapatkan sakit kepala yang kurang menyenangkan sehingga ia menyandarkan kepala untuk meredamkan denyut.
Taeyong cukup memperhatikan saja tanpa ingin bertanya. Membiarkan cewek itu dengan pikirannya, enggan mengusik ketenangan. Namun, saat mobil berhenti di depan gerbang rumah, dan ketika Jisoo hendak keluar, Taeyong tiba-tiba menahan kepergiannya.
“Gue boleh nginep di rumah lo?” tanyanya, mengejutkan.
Jisoo tampak linglung menatapnya dengan mata membulat kecil. Rasanya aneh saja, cowok ini mau menginap di rumahnya.
Dibacanya raut bingung cewek ini, Taeyong segera menjelaskan, “Mau mastiin kalau dia nggak ganggu lo.”
“Dia?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Di sini ada setan | taesoo ft. 95L [✔]
FanfictionBerawal dari ajakan temannya membuat klub pencari hantu. Kehidupan Jisoo mendadak berubah menjadi petualangan mistis, berburu, dan mengungkap kematian seseorang. Bersama teman-temannya, juga Taeyong, cowok yang dapat melihat hantu. ©2020 | Hippoyeaa