🍒04.Perintah Anas🍒

91 45 23
                                    

''Tidak menuntut vote dan komen tapi saya harap kalian paham sendiri bagaimana cara menghargai karya orang lain. Terimakasih''

🍒

🍒

🍒

Rutinitas ku setiap hari dirumah belajar, belajar dan belajar. Seperti sekarang ini aku sedang mengerjakan tugas dan mempelajari pelajaran lainnya, jam sudah menunjukan pukul (19:20 pm). Biasanya ayah belum pulang, aku juga sering merasakan kesepian. Ayah tidak pernah mempekerjakan asisten rumah tangga, dirumah ku juga jarang ada masakan rumah karna memang ayah selalu makan diluar. Aku sering memasakan sesuatu untuk ayah, namun seujung kuku pun tak pernah ayah sentuh. Setiap paginya makan malam yg kubuatkan semalam selalu berakhir di tempat sampah.

Bukan tidak mau membuatkan ayah makan malam lagi, tapi jika berakhir di tempat sampah, itu tidak baik. Biarpun hanya bisa memasak nasi goreng, telur dadar, bubur dan goreng tempe. Aku rasa itu tidak terlalu buruk, setiap libur panjang, aku selalu meminta nenek mengajarkan ku satu resep masakan, harap-harap ayah mau dimasakan menu baru. Tapi sayang hasilnya selalu sama seperti sebelumnya.

Tok... Tok... Tok...

Aku terkejut dari lamunan ku, ada yang mengetuk pintu, siapa malam-malam yang datang bertamu. Apa itu ayah?, Karna penasaran aku pun berlari menghampiri pintu. Ku buka pintu dengan bersemangat, ku harap itu ayah yang pulang.

"Aya_hhh"

Aku heran setelah pintu terbuka lebar, memang benar ayah yang pulang tapi mengapa harus bersama seorang wanita. Wanita dengan baju kurang bahan, wajah menor dengan segala macam make up.

"Hai gadis cantik. Tolong bantu Tante sayang"

Meskipun aku tidak suka kehadirannya tapi aku pun membantu membopong ayah sampai ke sofa. Ayah kenapa bisa lemas seperti ini, apa ayah mambuk?

"Ayah ku kenapa?" Tanya ku setelah ayah duduk di sofa, kepalanya bersandar di ujung sofa.

"Biasa hanya minum sedikit" kata tante-tante itu sambil membenarkan rambutnya.

"Masih terlalu sore, kenapa ayah mabuk?. Tante gak ngajak ayah aku mabuk kan?" Tanya ku penuh selidik.

" Tante itu cuman ketemu sama ayah kamu, karna dia kesusahan pulang jadi tente bantu. Jangan asal nuduh Tante gitu dong" katanya

Aku masih tidak percaya padanya, aku memang tidak kenal dengan wanita ini. Tapi aku cukup tau tujuan dirinya mendekati ayah ku apa.

"Mending sekarang Tante pulang aja. Ayah biar aku yang urus" kata ku mengusir secara tidak langsung.

"Biar Tante aja, kamu mending belajar sana. Jangan ganguin orang dewasa" katanya sambil mengibaskan tangan mengusir ku.

"Gak usah repot-repot. Tante bukan istri ayah aku. yang harusnya ngurus ayah itu aku, aku sebagai anaknya lebih berhak daripada Tante." Kata ku mengingatkan status nya.

Dia menatap ku tidak suka, memang nya apa? Aku berbicara sesuai pakta.

"Kalau Tante mau uang kerja Tante, diluar sana masih banyak lowongan pekerjaan. Jangan gangguin ayah aku!" Tekan ku.

Merindukan ayah & Kamu [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang