I Missed You [extra part 001]

31 5 22
                                    

[ 보 고 싶었어 (I Missed You) ]

Jangan lupa kirim komentar sebanyak-banyaknya ya gengs! Vote nya pun jangan ketinggalan:).

🌈🌈🌈

1 Tahun kemudian...

Suara ketukan jam terdengar samar namun suara rincik hujan terdengar deras di luar sana.

Ayana bergerak gelisah dalam tidurnya, mencari kehangatan di tengah cuaca dingin pagi ini. Masih dengan tidak bisa diam, tiba-tiba sebuah sentuhan menghentikan nya.

"Suttttt aku disini..."

Suara itu, suara berat itu, Ayana tersenyum dalam tidurnya. Tiba-tiba tubuhnya hangat seiring dengan dekapan yang membuatnya semakin ingin bergelut dengan mimpinya.

Elusan lembut di bahunya berubah menjadi kecupan. Lalu hembusan hangat menerpa lehernya, bersembunyi di sela-sela itu. Sesuatu menutupi bahu polosnya, hangat itu yang Ayana rasakan sekarang.

"Sayang..."

Panggilan itu, Ayana ingin mendengarnya lagi. Matanya masih tertutup rapat walau pun sudah bangun tapi dirinya enggan untuk membuka mata.

Cup...

"Aku tau kamu sudah bangun"

Ayana masih bergeming membiarkan hembusan itu berubah menjadi ciuman basah di lehernya.

"Baiklah jika kamu masih ingin berpura-pura, bagaimana jika kita melakukan hal yang lebih hangat pagi ini? Seperti semalam contohnya? cuaca sangat mendukung sekali"

Seketika Ayana membuka matanya, terkejut sangat terlihat ketika raut wajahnya yang tiba-tiba memerah dari pipi hingga ke telinga.

"Jangan di bahas!"

Suara kekehan terdengar jelas di samping telinga Ayana, lalu dengan satu kali berkedip tubuhnya sudah di putar balik hingga berhadapan dengan wajah tampan suaminya.

Siapa lagi jika bukan Anas.

"Shhhh pelan-pelan!"

"Ouh maafkan aku, sayang"

Ayana hanya merengut lalu menganggukan kepalanya.

"Aku tidak bisa memeluk mu" keluh pria itu.

Ayana tersenyum geli melihat wajah memelas suaminya, di usapnya dengan penuh perhatian wajah yang selama ini selalu ia lihat ketika pertama kali membuka mata di pagi hari.

"Sabar yah, kenapa tadi di balik akunya? Kan bisa peluk dari belakang" tangan Ayana masih setia mengusap lembut wajah tampan Anas.

Pria itu, Anas memajukan bibir sexy nya. "Bosen"

Ayana terkekeh, ouh lihatlah suami imutnya ini, wajah merajuknya malah semakin membuat Ayana tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi, siapa suruh pria itu membuat perutnya buncit seperti sekarang ini? Jadinya dia gak bisa peluk-peluk kan?.

"Gak boleh gitu, masa udah mau jadi Opah merengek terus"

Ayana melihat Anas mendelik, lalu setelah itu wajah tampan suaminya di tekuk, bukan malah merasa bersalah atau iba Ayana malah tergelak.

Merindukan ayah & Kamu [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang