🍒07.Gara-gara Novel🍒

67 24 10
                                    

''Tidak menuntut vote dan komentar tapi saya harap kalian paham caranya menghargai karya orang lain. Terimakasih''
.
.
.

Berjalan mengendap-endap seperti maling sedang kulakukan sekarang. Jangan salahkan aku berjalan seperti ini, karna sekarang aku sedang berjalan melewati kelas 11 IPS A. Kelas kak Anas, bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu, tapi sepertinya kelas ini ada ulangan dadakan. Sebenernya kalau bukan ditegur penjaga perpus untuk mengantarkan buku yang ku pinjam aku mungkin sudah melarikan diri.

"Ngapain kamu?"

Langkah ku tiba-tiba berhenti.

"Hehe bapak" kikuk ku.

Tuh kan ketahuan pak Bobby!.

"Ngapain?" Tanya pak Bobby

"Jalan pak!"

"Terus kenapa kamu jalan nya kaya gitu?" Tanya pak Bobby

Cara jalan ku?. Aku pun menoleh ke bawah, auhhhh!. Aku jalan setengah jongkok saking hati-hati nya.

"Hehe tulang saya mendadak jadi jelly pak" alibiku

Murid kelas 11 mentertawakan tingkah ku yang aneh ini.

"Ya sudah kamu boleh pergi"

Aku pun mengangguk mantap!. Buru-buru aku berjalan tegak seperti patung. Ah malu-maluin aja sumpah!

"Ada-ada aja. Oke anak-anak waktunya tinggal lima menit lagi, yang sudah selesai taruh di meja bapak"

"Baik pak!!!"

"Itu bukannya Si Ayana kan?, Yang barusan itu?" Tanya Gutaran

"Kenapa?" Tanya Anas menaikan sebelah alisnya melirik Gutaran, sambil mengetuk2kan ballpoint di meja.

"Lucu juga ya tu anak" kekeh Gutaran

"Lo mau nikung gue?!" Sentak Anas

"Wessss kalem bung!" Tahan Gutaran

"Gue kan cuman bilang lucu. Gitu aja langsung emosi, emang Lo beneran suka sama dia?" Tanya Gutaran

"Menurut lo?!"

"Jadi beneran?. Gue kirain cuman buat main-main aja" kaget Gutaran.

"Ngebacot Mulu idup Lo. Udah gue mau cabut nyusul yayang mbeb dulu."

Anas bangkit dari duduknya.

"Nanti kumpul kita gimana?" Tanya Gutaran.

"Gue gak ikut. Lintang juga tau ko" jawab Anas.

"Oooh. oke deh!" Gutaran melayangkan jempolnya.

Anas pun berjalan mendekati pak Bobby untuk menyerahkan selembar ujian nya. Dan pak Bobby pun hanya menoleh sekilas, Anas mengambangkan senyum lebarnya, Pak Bobby hanya menatapnya jengah.

"Silahkan keluar"

"Pak Bobby hari ini keliatan lebih muda!" Anas menegerkan dua jempolnya.

"Gak usah muji-muji saya, saya tau pasti ada udang dibalik batu" kata pak Bobby memincingkan matanya.

"Bukannya gajah ya pak?"

"Gajah?"

Anas melirik teman-teman di belakang, mereka saling menyungging kan senyum.

"ADA GAJAH DI BALIK BATU!. BATUNYA HILANG GAJAHNYA_!"

Semua murid bernyanyi bersama namun belum sempat nyanyian itu berakhir, terdengar teriakan pak Bobby menggema.

Merindukan ayah & Kamu [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang