[ 보 고 싶었어 (I Missed You) ]
Halo semuanya, selamat datang di extra part 2. Apa kalian masih setia nunggu cerita ini up?
Terimakasih untuk yang masih setia❤️.
Mau langsung aja? Boleh Happy reading all:).
🌈🌈🌈
Ayana duduk sambil mensejajarkan kakinya di sofa panjang di ruang tengah rumahnya. Yap rumah sederhana yang selama setahun lebih ini menjadi bukti berjalan nya rumah tangga Ayana dan Anas yang di penuhi warna-warni.Usia kandungan Ayana sudah menginjak ke delapan bulan, rasanya beraktivitas sedikit saja Ayana sudah merasa lelah dan pegal-pegal. Seperti saat ini, dirinya tengah selonjoran sambil menonton tv dengan se toples cemilan di tangan nya.
Sejak satu jam tadi tayangan di layar tv itu membuat Ayana bosan, saking tidak ada nya tayangan yang menarik Ayana hanya menonton animasi Mr. Bean.
"Sayang! Sini deh!"
Hening, Ayana merenggut satu kali panggilan suaminya itu tak kunjung datang. 20 menit lalu Anas pamit untuk mengerjakan pekerjaan kantornya di ruang kerja, janjinya sih 15 menit tapi ini udah lewat 5 menit dan Ayana butuh pertolongan suami tercintanya.
"Yang!" Teriaknya lagi.
"Serius gak kedengaran?. AYAH! SINI BENTAR DONG!" Ayana kembali berteriak namun yang ia dapatkan lagi2 hanya sunyi.
"Suami! Tolonglah sini sebentar istri mu ini membutuhkan bantuan mu."
Ayana merenggut, Anas benar-benar membuat kepala nya mengepul dengan asap2 putih di atasnya.
"MAS! DENGER GAK SIH ISTRINYA PANGGIL-PANGGIL?!. 10 DETIK GAK TURUN, TIDUR DI TERAS!"
Jangan kan menunggu 10 detik, kurang dari 5 detik saja pintu kerja Anas yang terletak di atas itu terbuka bahkan dengan cukup keras.
Brak...
"Bunda! Bunda! Bunda! Maafin ayah!"
Dih! Dih! Ayana hanya merotasi bola matanya melihat Anas yang berlari menghampiri nya dengan wajah memelas mba bayi minta Mimi.
"Kalo kamu gak bisa jauh-jauh dari kertas-kertas itu mending nikahin deh, syukur-syukur kertas nya bisa masak lebih bagus punya anak" kesal Ayana menatap ke arah lain.
"Apa sih Bun jangan gitulah, ayah salah maafin ayah yaa Bun"
"Gak usah pegang-pegang!" Ayana menepis tangan Anas yang menggenggam kedua tangan nya.
"Serius deh Bun, tadi itu ada telpon dari kantor, jadinya kerjaan ayah ditinggal bentar"
"Terserah aku gak perduli" ujar Ayana melipat tangan nya didada sambil pokus menatap TV di depan sana.
"Bunnnnn maafin ayaaahhh" rengek Anas sambil mendekat kan wajahnya ke leher Ayana.
"Udahlah sana kerja lagi, belum bereskan? Udah sana hus hus! Gak usah peduliin aku yang kesusahan disini." Ujar Ayana misuh-misuh.
"Yaanggggg. Jangan kaya gitu, kamu butuh apa? Bilang aja sama aku ayo" Anas meraih wajah Ayana untuk menatapnya, sayang siempu nampak pokus menatap layar TV.
"Gak usah gak papa"
Cup...
Cup...
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan ayah & Kamu [End✓]
Non-Fiction[JUDUL AWAL] (Sentuhan Ayah) - (Merindukan Ayah & Kamu) Ini hanya cerita tentang seorang gadis bernama Ayana, yang mengalami perubahan hidup setelah bangun dari tidurnya pasca kecelakaan belasan tahun silam. Berubahnya sikap sang ayah membuat Ayana...