•보 고 싶었어 (I Missed You)•

34 5 2
                                    

Annyeong 😊

Selamat datang semuanya, jangan lupa tekan bintang nya dulu yah makasih:).

Happy reading cuy...

[ I Missed You ]

4. Jangan sentuh aku!


🌈🌈🌈

Ayana bersumpah ingin menghilang ke mars sekarang juga. Pria yang akan menjabat menjadi direktur di perusahaan nya kini adalah Anas?. Oh yang benar saja? Anas Nuraga Maheswari? Yang itu?!.

Bagus ini bukan lelucon lagi, takdir sedang bermain-main lagi rupanya. Bagaimana bisa Ayana yang sedang berusaha melupakan Mahluk itu dan sekarang sosok nya berdiri 10 meter di depannya.

Ayana ingin kabur saat ini juga, jika saja Chika tidak menyeretnya untuk berdiri di tengah barisan lainnya mungkin Ayana sudah bersembunyi.

Rombongan itu berjalan melewati karyawan, karyawan lainnya mulai membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Ayana semakin gelisah ketika rombongan itu semakin dekat.

"Tidak!. Kamu harus hadapin ini semua Ayana!. Jangan lemah! Anggep aja dia gak pernah ada dan gak pernah Kamu lihat! Oke Ayana fighting!" Suara dukungan hati Ayana.

Ayana menarik napasnya dalam, ia harus menghadapi semua ini. Akhirnya setelah rombongan itu berada tepat di depan Ayana, gadis itu membungkuk seperti karyawan lain. Beberapa saat Ayana merasa cemas namun betapa beruntungnya dirinya karna setelahnya tidak ada yang terjadi, rombongan itu melewatinya dan juga Anas yang berada di barisan paling depan.

Pria itu semakin tampan!. Oh! Apa yang kau pikirkan Ayana! Stop mengatakan hal yang diluar akal.

"Ayana ayo kita harus segera membuat jadwal meeting untuk besok" Chika menepuk pelan pundak Ayana, hingga Ayana tersadar dari lamunan nya.

"Oh iya mba, ayo"

Akhirnya Ayana mengenal napas lega dan mengikuti Chika dari belakang.

"Gimana mantuy kagak tuh padirektur kita?" Tanya Vio yang tiba-tiba datang dan berdiri di samping Ayana.

"Hemmm?"

"Hemm? Apaan hemm? Lo ngerti dia ngomong hemm itu apa Hans?" Tanya Vio

"Yaa mana gue tau Romlah! Gue kan kentang. Lo tanya aja sama orang nya" dengus Hans

"Lo emang gak bisa di andelin! Ish ish ish tak kuase aku" Vio menggelengkan kepalanya yang langsung di hadiahi jitakan oleh Hans.

"Aduh! Ayana liat Hans main kekerasan!" Adu Vio

"Haaans" Tegur Ayana

"Apa? Bukan salah aku kalo dia nya yang ngeselin!" Ujar Hans tidak terima.

"Udah ah jangan pada ribut, kita kerja lagi sekarang ayok!" Ayana berjalan mendekati meja kerjanya.

"Dasar aduan!" Kesal Hans

"Bodo emang gue peduli wleeee" Vio memeletkan bibirnya.

Merindukan ayah & Kamu [End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang