''Tidak menuntut vote dan komentar tapi saya harap kalian paham caranya menghargai karya orang lain. Terimakasih''
.
.
.Ayana berdiri diantara tiang koridor yang berjajar, beberapa meter di depannya berjalan sosok yang kini tengah memenuhi isi kepalanya.
Waktu berdetak dengan sendirinya, begitupun jarak yang mulai terkikis diantara Ayana dan dia. Ayana menatap sosok itu dalam diam, sebaliknya pun sama.
"Selamat pagi"
"Pagi" Ayana menjawab sapaan yang dilontarkan orang itu.
"Masuk gih, gak lama lagi ujian di mulai. Pokus jangan mikirin apa-apa"
Bohong jika Ayana tak merasakan hal yang aneh disini, meskipun nada bicara dan pembawaan seperti biasa, namun Ayana sangat peka bahwa ada yang salah disini.
"Sebenernya apa yang terjadi waktu itu?"
Lawan bicara Ayana tidak membuka suara, hanya ada tersenyum tipis disana.
"Masuk guru pengawasnya dateng, Good luck"
Usapan halus yang Ayana rasakan di puncak kepalanya kian hilang diiringi kepergian Anas yang menjauh darinya. Ayana membalik tubuhnya, menatap punggung tegap Anas yang kian menjauh tanpa ragu.
"Waktu dihitung mundur dari sekarang" gumam Ayana.
Setelah kejadian beberapa hari lalu Ayana mencoba menghubungi Anas, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Anas bungkam, dia selalu bilang tidak ada yang terjadi, dan Ayana tidak percaya itu. Buktinya mulai dari malam itu Ayana merasa Anas menjauh darinya.
"Heh!. Ngapain Lo disini? Ayok masuk!"
"Kamu ngagetin aku Loly"
"Hehe sorry say. Oh ya, gue ada hot news nih!."
"Oh ya? Apa?"
Kedua gadis itu melangkah memasuki kelas sambil mengobrol tentang berita yang di maksud Loly.
"Beneran?"
"Iya!. Lo tau gak sih, pas gue di godain sama bule dipantai tiba-tiba Lintang Dateng dengan muka datarnya"
"Terus gimana?" Desak Ayana
"Terus dia ngomong bahasa asing gitu sama bulenya, gue sih gak ngerti dia ngomong apa tapi si bule itu langsung pergi ninggalin gue sama Lintang. Pas gue tanya dia ngomong apa, dia malah jawabnya melenceng"
"Melenceng gimana?" Tanya Ayana seraya duduk di bangkunya.
"Ya melenceng. Katanya 'gak usah mau di godain sama bule, Lo itu harus inget kalo sekarang Lo cewek gue'. Ya gue mana tau tu bule godain gue, bahasanya aja gue gak ngerti. Dan Lo tau si Lintang ngerajuk nya lama banget, mana susah lagi bujuknya"
"Hahaha aku gak nyangka kak Lintang bisa cemburu juga" Ayana tertawa ringan.
"Bisa lah!. Dia kan manusia normal, tapi serius cemburunya gak elit banget. Lo tau gue sampe di kurung di kamarnya seharian, mending kalo kita ngobrol atau apa. Ini gue sampe gedek cuman liatin dia maen PS dari pagi sampe petang. Bosen kagak tuh kalo Lo jadi gue?" gerutu Loly
"Halah gitu-gitu juga kamu seneng kan bisa deket-deket sama kak Lintang"
"Ya, iya sih. Tapi bodo ah pokonya gue gak mau lagi melongo ke orang bego dikacangin sama dia. Ehhh, btw hubungan Lo sama kak Anas gimana? Ah lo mah gak asik udah pacaran gak mau bilang-bilang"
Senyum sedari tadi Ayana pasang luntur seketika, "aku gak pacaran sama dia"
"Hah gimana? Gak pacaran apanya orang tiap ada waktu luang kalian suka ngedate kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan ayah & Kamu [End✓]
Non-Fiction[JUDUL AWAL] (Sentuhan Ayah) - (Merindukan Ayah & Kamu) Ini hanya cerita tentang seorang gadis bernama Ayana, yang mengalami perubahan hidup setelah bangun dari tidurnya pasca kecelakaan belasan tahun silam. Berubahnya sikap sang ayah membuat Ayana...