‘‘Tidak menuntut vote dan komentar tapi saya harap kalian paham caranya menghargai karya orang lain. Terimakasih’’
.
.
.Tak terasa kini ujian semester telah dilalui Ayana dan para siswa lainnya. Hari ini adalah hari terakhir, dan Ayana beserta teman-temannya sudah berhasil melewati jam-jam dimana mereka di mabukan dengan rumus-rumus yang rumit.
"Aya nanti gue bakal kangen sama Lo gimana dong?. Pokoknya kita harus bikin daftar holiday ke tempat seru di libur panjang kali ini" sorak Loly
"Gue ikutan dong!. Gue mau ikutan kalian juga ya, ya, ya boleh yah!!!!" Pinta Sasa
"Boleh! Boleh! Lo harus paling banyak bawa makanan ya micin!"
"Ihhhhh. Tapi gak papa lah, ya udah mau nya kapan?" Tanya Sasa
"Nanti kita bahas lagi. Sekarang kita harus merayakan keberhasilan kita!"
"Gue setuju! Kita nongki yuk di cafe!" Ajak Sasa
"Ide bagus!. Gimana Ya, mau gak?"
"Aku engak deh. Ayah pasti marah kalo aku pergi gak izin dulu" tolak Ayana
"Ya telpon lah, bilang mau main sama kita. Perlu gue yang ngomong sama om Bayu?"
"Gak usah Loly. Aku beneran gak bisa, lain kali aja yaa"
"Yahhhh Ayana gak seru nih!" Sasa cemberut.
"Ya udah gapapa Ya. Nanti biar gue ajak yang lain biar rame" maklum Loly.
"Makasih dan maaf yaa"
"Sans kali!"
"Kalo gitu aku mau pulang duluan yah, sampe ketemu nanti liburan!!!" Ayana melambaikan tangan nya lalu beranjak pergi menggendong tas nya.
"Dahhh!!. Jan lupa nanti cek grup kita ya!!"
Ayana hanya membalas dengan jempol lalu menghilang dari pandangan Loly dan Sasa.
🍒
🍒
🍒
Ayana berjalan di koridor ramai, banyak siswa yang juga ricuh karna berhasil melewati ulangan semester yang membuat sebagian mereka tercekik. Matanya tak sengaja menangkap sosok yang tak lagi asing, dia Anas. Beberapa meter dari tempat Ayana berdiri Anas tengah mengobrol dengan perempuan. Yaaa perempuan yang selama ini terlihat dekat dengan nya, haruskah Ayana tetap bertahan dengan pilihannya. Atau menyerah karna waktu yang tak kunjung berbicara.
"Jangan di lihat kalau itu ngeganggu mata, pikiran dan hati kamu"
Sontak Ayana menoleh ke belakang tubuhnya, iya mendapati Rigel tengah tersenyum tipis kearahnya.
"Kak Rigel?. Kok disini?"
Ayana tentu heran, harusnya Rigel libur karna sudah selesai menjalani ujian, tinggal menunggu tanggal kelulusannya.
"Ngurus beberapa hal buat kelulusan nanti. Kamu ngapain disini liatin orang lagi pacaran?"
"Siapa yang pacaran?"
"Anas sama cewek itu"ucap Rigel memajukan dagunya.
"Tau dari mana kakak kalau kak Anas pacaran sama cewek itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Merindukan ayah & Kamu [End✓]
Non-Fiction[JUDUL AWAL] (Sentuhan Ayah) - (Merindukan Ayah & Kamu) Ini hanya cerita tentang seorang gadis bernama Ayana, yang mengalami perubahan hidup setelah bangun dari tidurnya pasca kecelakaan belasan tahun silam. Berubahnya sikap sang ayah membuat Ayana...